Selasa, 22 Juli 2014

DRAG BIKE 2014 SEMARANG; WET RACE, ADU HALUS BATANK VS CHODOX, SKOR 5-2...!


 Sempat melepas 4 kelas, mendadak hujan deras di lintasan Tawang Mas, PRPP, Semarang, Jateng (19/4), tempat berlangsungnya SSC Ramadhan Dragbike 2014. Event ini diikuti 400-an starter. Tak lama kemudian hujan reda, tapi lintasan terlanjur basah dan lanjut. “Hanya pakai satu lintasan (kiri), kanan diupayakan dikeringkan terlebih dahulu. Ini semata faktor alam,” kata Drs. Lilik Kusnandar, selaku pimpian lomba.
Pasti dong, trek dianggap tak ideal di event yang berlangsung sore hingga mallam itu. Kata Dwi Batank, joki yang mengawal karier resmi di lintasan ini, r aspalnya sendiri memang sudah licin dan bumpy, plus basah, makin menjadi. “Di garis start masih bisa dikendalikan, beberapa meter mencapai putaran atas, ampun deh. Bawanya harus benar-benar halus,” kata Batank yang podium pertama di lima kelas itu.
Teknik halus dan bertingkat menaikkan power itu terbukti sukses ‘memukul’ Eko Chodox Sulistyo. Mas Eko hanya dua kali naik podium pertama. Itu artinya skor 5-2 untuk Batank. Duel dua joki kebanggaan Semarang itu memang paling dinanti penton yang berjubel bin ramai lantaran malam Minggu, asyik untuk dua-duaan. Tapi yang pacaran jangan kelewatan ya, bulan puasa bro.
Dan salah satu duel yang ditunggu Batank Vs Chodox adalah kelas Sport 2-tak Standart 150 cc alias Ninja rangka standart. Keduanya menunggang Ninja  spek juara, khusus Batank malah pernah rekor 7,2 detik tuh! Tapi rupanya, dengan lintasan yang belum benar-benar kering, Chodox dan Batank diuji halusnya membawa mesin.
Dan keduanya terlempar dari persaingan lima podium teratas, lantaran motor kegedean power di wet race. Chodox ke-7 dengan catatan waktu 8.432 detik, sementara Batank ada di 15 dengan 8.613 detik,”Jujur, ini lintasan bikin ‘stres’, beruntung di kelas-kelas berikutnya aku mulai temukan triknya dan lintasan tak sebasah saat Ninja Standar,” komentar Batank setelah pembagaina hadiah selesai.
Dalam kondisi begitu, Ninja Standar yang powernya masih halus, otomatis yang efesien. Halus dalam pengertian lain, bro. Maksudnya tenaganya belum spek juara di lintasan kering. Bila dibawa halus lagi, time-nya pasti jadi tercepat di antara catatan waktu yang ada. Kan ban selalu dapat grip. Seperti  M. Reihan asal Jepara yang membawa Ninja belum spek juara di lintasan kering, best time di kelas ini dengan 8.115 detik.
Best time segitu, bukti lintasan ini memang tak ideal, “Harus sabar jaga emosi. Tempo lepas gas dan kopling diperlambat. Tapi tetap perhatikan laju motor juga, secepat mungkin tanpa spin,” kata Reihan yang pernah akrab dengan SE (special engine). Diselidiki lebih jauh, tirnnya Alpine Tech Meubel Al Barokah itu kali pertama menurunkan Ninja kinyis-kinyis ini.
Ah tetap saja juara kan, dapat piala kebanggan bengkel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar