Selasa, 22 Juli 2014

DRAG BIKE 2014; HADIR SUZUKI FU 200 POTTER DAN HONDA SONIC 450 CC SUPER FFA... WOW..!


Entah kebetulan atau tersulut kabar hadirnya GazGaz milik tim Anker Harriot GM IRC di FFA (Free For All) akan muncul penantang lain di FFA. Tercium aroma Yamaha Mio dan Honda Sonic untuk berlaga di Super FFA tersebut.  Menurut si pembawa kabar, dua motor ini berkapasitas 450 cc, dengan target lampaui rekor 6,7 detik oleh Eko Chodox Sulistyo (Semarang).
Bisa ditebak, motor ini dibawa tim yang mapan dengan sokongan dana besar. Tapi tentunya bukan perkara gampang dengan sensor lampu dikunci 1 titik. Bisa jadi malah over power. Sejak dicetak di Senayan 2013 lalu dengan KTM SX 250, makin tak mudah diulang termasuk oleh Chodox sendiri rekor tercepat Indonesia itu.
Apa pasal? Beragam alasan tentunya, “Bukan sekadar bicara power, tapi faktor lintasan dan sensor juga lawan nyata mengulang rekor. Soal motor yang saya pakai selama ini, harusnya sanggup melampui 6.7 detik,” bilang Chodox yang antusias ikuti kabar bakal hadirnya spek motor cc besar di Super FFA tadi.
Apapun, menarik ditunggu kiprah Sonic dan Mio 450 ini seraya dibuka tabir tim mana yang membawanya. Sudah pasti itu korekan Thailand. Kabar lain juga datang dari Nugroho alias Potter dari OTD Jogja.
Mekanik berkacamata minus itu, seolah tak henti menebar ‘sensasi’. Dikenal sebagai kliker spesialis 2-tak macam Ninja tune up dan Ninja rangka standar, Potter ingin juga eksis di 4-tak.
Langkahnya bukan kali pertama, mengingat Crypton 130 cc tune up karyanya pun bertaji. Bahkan sempat tembus 7,9 detik,“Nih lagibikin rangka,  tinggal finishing. Mudah-mudahan segera tampil. Untuk FU 200 ini pilot project, sebelumnya hanya FU OMR,”  sebut Potter yang mantan joki itu. Bicara FU 200 ekspansi, ingat FU bikinan Pele. Disebut begitu lantaran mekanik asal Solo itu memang sebelumnya belum pernah garap FU 200.
Faktanya, FU 200 Pele masih belum bersuara, masih bisu.

DRAG BIKE 2014 JELANG JOGJA/BALI: HADIRNYA SONIC 200 THAILAND, TARGET 7,2 DETIK?


Minggu ini (11/7) pasca Pilpres 9 Juli kemarin, dipastikan drag bike tanah air kembali semarak. Toh, bagi pelaku balap karapan siapa pun yang menang nanti, mereka tetap akan mendukung dan bersatu. Tapi, urusan mencetak best time tetap urusan dewek-dewek alias berkompetisi dengan kemampuan korek mekanik dan skill joki masing-masing.
Dari pantauan portal ini, ada dua event siap dimainkan. Antara lain VSC Drag Bike Nite Race 2014 di sirkuit Pantai Depok, Parangtritis, Jogja dan  . Khusus di cimahi dan event yang digarap oleh Pamor Automotive Club (Jatim) di Bali, Minggu (13/7).
Beberapa tim sudah terpantau akan hadir di mana seperti pasukan K-Ijo (Nganjuk) akan berlaga di Bali. Katanya sih, selain jarak yang masih dalam jangkauan, balap di Pulau Dewata punya daya tarik tersendiri. Saat di pulau Jawa libur balap (baca: siang hari) lantaran puasa, di Bali tetap berlangsung balap lantaran nggak yang puasa, hehe.
Khusus jagoan-jagoan Jateng dan Jogja mengkonfirmasi akan betot gas di Pantai Depok, yang tak kalah eksotis dengan embusan angin malam khas pantai. Tim MBKW 2 yang dikomando Hariz Shakti Wibowo alias Mlethiz salah satunya. Pastinya, ditunggu kejutan riset gress Jupiter 130 karya Mlethiz. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Mlethiz coba aplikasi klep titanium CRF, templar roller dan piston forging.
Yang paling ditunggu sih Honda Sonic 200 karya mekanik Thailand. Sonic 200 yang tulisan modifikasinya telah tampil di portal ini memang fenomal di Bebek Tune-up 4-tak s/d 200 cc saat ini. Memang Vincent Wijaya selaku pemilik motor mengkonfirmasi belum melakukan perubahan apa pun. Ya iyalah, motor sudah kencang kok, kalo pun ada setting penyesuaian lintasan seperti final gir dan jetting.
Tunggu saja berapa catatan waktu yang didapat oleh si Sonic bila berlaga malam hari! 

DRAG BIKE 2014; RESEP TORSI VS SENSOR START SATU TITIK


Konsep torsi atau momen tenaga yang pas jadi bahasan para kliker trek lurus. Terutama antisipasi model sensor satart yang dikunci pada 1 titik seperti di event TDR dan Trendypromo. Start seperti itu motor benar-benar berangkat dari  ‘diam’. Rpm tak bisa dikembangkan lebih awal sperti sensor biasa.  
Torsi yang dibutuhkan tidak melulu tenaga yang sangat kuat sejak dari putaran bawah. Tapi torsi yang pas sesuai feeling joki memerlakukan power dengan karakter motornya. “Bagi saya modalnya tetap torsi besar. Mengatur penyaluran tenaga, itu urusan joki. Di situ pembalap dinilai mahir atau tidak,” jelas Fauzan Conk, kiliker ternama drag bike sembari menunjuk torsi bisa didapat dari stroke x diameter (kruk-as), perbandingan kompresi ruang bakar, durasi kem, knalpot dan karburator.
Setiap penaikan kompresi, tenaga dan torsi otomatis meningkat. Misalnya mesin standard punya kompresi 9:1 dinaikkan menjadi 10:1, pergerakan torsinya besar. Tapi ketika kompresi 11 ke-12:1 hasil bergesernya kecil, karena mesinnya sudah terkorek duluan. “Harus disiasati dari hal lain. Artinya menggabungkan semua arah untuk dapat torsi yang pas sesuai kebutuhan,” buka M. Arif Sigit Wibowo alias Pele, kliker Jupiter Pele yang fenomenal di Bebek 200. Pele mewanti, semakin tinggi perbandingan kompresi, kerja mekanikal mesin akan terbebani. Boros onderdil bro.
Torsi juga bisa ditingkatkan dari karburator pada pembesaran venturinya. “Pengalaman riset sih, ganti 
karbu dari venturi 28 mm ke-35 mm, tenaga sampai 3 dk/torsi instan didapat. Makanya, PWK 35 Airstrike idola dalam modifikasi mesin, hahahaha. Tinggal tergantun torsi ideal mau dicari pada rpm berapa sembari disesuaikan dengan karakter  knalpot. Itu harus lewat seting,” sambung Swega dari RAT Motor Sport dari Sidoarjo.
Cara lain mengail torsi besar pada stroke lewat kruk-as terutama pada big-and. Tentu saja ini paling berat. Prinsip dasarnya soal gaya tekan. Makin panjang stroke, gaya tekannya makin besar pula alias torsi dengan mudah didapat. “Tapi ini pekerjaan sulit, masih banyak yang ringan bisa menggeser-geser torsi,” tambah Swega.
Misalnya  durasi noken-as dengan menggemukkan profil kem. Hati-hati noken-as durasi besar berakibat proses puncak penggapaian (peak) pada tenaga lebih lama diperoleh dari durasi kecil. Ini biasanya dibantu programable CDI, utak-atik timing pengapian yang cocok alias diatur kurva pengapiannya.
“Dari pengapian inilah bisa disetel torsi yang dimau,” timpal Conk yang ngetop dengan  FU 200 itu sembari bilang timing pengapian juga penentu letak torsi. Conk mencontohkan durasi kem besar dikawinkan dengan pengapian rendah, seperti rasa karburator setingan basah. Padahal motor yang torsinya pas benar-benar ringan tenaganya sejak ditentukan letak torsi pada putaran mesin.
Maka  dalam modifikasii noken as ukuran ‘pinggang’ selalu disesuaikan dengan kompresi dan durasi. Contoh untuk motor drag saat ini, ukuran pinggang 19 mm, karena tepat dengan kompresi yang ada saat ini dengan durasi 270°.  
Dari konsep di atas buat sampeyan yang kohar, kompesi,  karbu dan knalpot paling mudah diterapkan. Buat yang ikut benaran drag bike, ya semua jurus itu, mau tak mau harus diikuti. Kolo nggak, sampeyan kalah di dalam sensor 1 titik yang butuh tenaga pas dari start diam

DRAG BIKE 2014 JOGJA (RAMADHAN CUP); MUSUHNYA ANGIN KENCANG, NINJA TU ‘HANYA’ 7,3 DETIK!


Diikuti ‘hanya’ 185 starter, VSC Dragbike Ramadhan Nite Race di lintasan Pantai Depok, Parangtritis, Jogja (13/7) punya tantangan tersendiri. Namanya pinggir pantai, angin kencang jadi lawan motor kencang yang hasilnya jadi ‘pelan’. Arah angin benar-benar berlawanan. Joki sulit  mengirisnya, di tambah pula dinginnya.
Dibanding event sebelumnya, embusannya terasa pada laju motor.  “Ini memang kondisi alam. Tetap sesuai dengan rencana awal yakni 3 kali, 'seri’ 2 dan 3 akan diadakan pada Rabu, tanggal 16 dan 23 Juli mendatang. Kita reschedule lantaran ada beberapa event yang bentrok, seperti sekarang barengan dengan Bali,” bilang Nadjib M. Saleh, promotor  Venture Sport Club yang tetap pede walau ada angin.
Makanya  bersiasat, tapi bukan dengan elmu angin, apalagi angin-anginan. Lagian kecepatan anginnya tak bisa dipastikan lantaran panitia dan reporter nggak bawa alatnya, hehe. Kondisi itu membuat catatan waktu hampir semua kelas melorot. Contoh Sport 2-Tak 155 cc Tune-up, Ninja karya Nugroho alias Potter dari OTD Racing, Jogja, biasanya 7,1 detik di tempat sama, kali ini lewat Muslih Wuri hanya 7.336 detik.  Cerita persaingan Ninja TU memang seperti angin untuk menantang angin. Dan, bisa ditebak, mengkerucut pada karya Potter dari OTD, Aan from OP27 dan Ninja milik Majestic Speed Shoop Palembang yang menyelip di antara angin tadi.
Begitu pun Bebek 200 cc 4-Tak cuma 7.709 detik, jauh dari catatan yang rutin bermain 7.5 detik  dan kadang 7.4 detik. ”Time melorot, tapi FU 200 milik saya bisa juara dengan joki baru pada tiga event. Bahkan Eko Chodox kalah. Hehehe,” kekeh M. Arief Sigit Wibowo alias Pele dari kediamannya di Boyolali, Jateng. Menangnya Al Dull Pells di Bebek 200 isyarat joki mungil itu bisa menembus angin, lantaran cekingnya.
Terbukti juga pada Sakti Cetol (9 tahun) dengan tubuh yang unyil bobotnya hanya 26 kg. Sakti yang berbendera 153 Permata Wijaya CMC itu  podium kelima di Bebek 4-tak Standart 155 cc lokal Jogja. Ukuran joki  baru dua event ikut dan melawan  senior macam Ari Madun, bobot Sakti memang ngaruh.
Ah kan, namanya joki ‘ringan’ setiap kondisi lomba memang diuntungkan. “Kalo berat motor memang terasa, makanya dibanding kelas-kelas lain, sport standart paling susah dikendalikan. Di samping rangka yang memang masih standart, bodi motor yang masih terpasang jadi tambah beban, bukannya malah mengiris angin dengan aerodinamikanya,” analiasa Eko Chodox Sulistyo (Semarang).
Toh, tetap saja joki kawakan itu naik podium pertama di beberapa kelas. Makanya, jurus Chodox melawan angin kencang bisa didengarkan. Katanya, badan harus dibuat serebah mungkin nempel setang. Terutama menginjak 100 meter, lantaran angin di sekitar situ makin menjadi. “Juga pilih jalur sebelah kanan, lantaran kiri terlalu terbuka,” kata Chodox seraya nitip salam cepat sembuh buat Haris shakti Wibowo alias Mlethis.
Ya, sebelum race dimulai memang tersiar kabar, mekanik muda berbakat itu alami accident saat setting motor di daerah markasnya. Kabarnya, Mlethiz memang ikut coba sendiri Jupiter spek 200. Atas kabar itu, pasukan MBKW 2 memang batal tampil. Sama-sama, semoga cepat sembuh.

DRAG BIKE 2014 JOGJA; HADIR [LAGI] JUPIE QUICK SHIFTER, BATANK VS CHODOX 8.389 DETIK!


Sejajtinya memang menanti kejutan Jupiter 130 cc riset terbaru Mlethiz tampil di Bebek 4-Tak 130 ccSayang, seperti berita sebelumnya, mekaniknya yang bernama lengkap Hariz Shakti Wibowo itu  accident saat setting motor di dekat markasnyaMaka ia tidak hadir di VSC Drag Bike Ramadhan Nite Race 2014 di lintasan Pantai Depok, Parangtritis, Jogja 13 Juli 2014 waktu malam sampai sahur.
Padahal Jupiter 130 itu pakai klep titanium Honda CRF dan piston forging yang bisa dibayangkan tenaganya. Untung ada Yamaha Crypton karya Nugroho alias Potter dari OTD Jogja. Crypton ini mendapat perlawan dari  Jupiter ‘quick shifter’ 130. “Dibanding dulu, ada yang diformat ulang seperti mesin, pengapian dan mekanisme shifter yang lebih presisi,” sebut Lelono AP, mekanik pendamping yang memberi keterangan soal Jupie QS.
Disebut pendampingmeski berbendera ICE Kawahara AHRS Majestic, Jupie itu karya Prionggo dari Omah Mburi Racing. “Antara lain perbandingan kompresi turun. Dulu 14,3:1 sekarang 13,8:1. Pengapian masih pakai Rextor ProDrag RR, tapi micro chipnya dicustom,“ kata Lelono lagi.
Khusus mekanime quick shifter alias QS harus pas dengan mesin high rpm.Proses kerjanya tanda (trigger) perpindahannya ditandai oleh button QS.Dengan begitu, efek miss atau gagal pindah gigi berkurang. Kali ini tanpabutton, melainkan dengan di ‘matik’ gigi 2, 3 dan 4.
Terbukti, Jupie ini berhasil mengantar Dwi Batank (Semarang) podium kedua dengan catatan 8.437 detik. Batank yang dikenal paham karkater Jupie QS tadi, makanya doi berhasil ‘mencuri’ sapu bersih 5 podium oleh Crypton OTD.
Begitunya, Eko Chodox Sulistyo (Semarang) sebagai ujung tombak OTD tetap tercepat dengan 8.389 detik. Ia mengukuhkan dominasi Crypton yang speknyamirip-mirip MP1 road race itu. “Kalo  tak ada masalah, bisa saja semua podium disikat. Baut tutup klep sempat lepas satu,” kilah Kana Kunan (Yogya) dan Fandi Pendol (Semarang) dua joki yang memacu motor sama pada posisi ketiga dan keempat. 
Penasaran? Tanding ulang aja di seri 2 tanggal 16/7 besok. Mantap!

DRAG BIKE 2014 JOGJA; AROMA JUPITER Z1 YANG PASTI ‘INJEKSI’ DAN SONIC 130!


Obrolan di paddock area VSC Ramadhan Drag Bike Nite Race 2014 (13/7) di lintasan Pantai Depok, Parangtristis, Jogja tetap hangat. Walau acara yang berlangsung malam-malam jelang sahur itu, dingin oleh angin malam khas pantai yang menusuk. Pokoknya tak terasa. Karena dilawan oleh gosipnya drag bike.
Kabar segera beredarnya akan munculnya Jupiter Z1 yang pasti dengan teknologi injeksinya. Bahkan, kabar itu terdengar santer, sekalipun sosok Jupiter Z ‘injeksi’ yang dimaksud belum muncul. Menurut si sumber pembawa kabar saat ini prosesnya telah mendekati 75%. Wah... jangan-jangan bekas road race dari IndoPrix, mengingat pemain arena itu juga ada di drag.
Lalu, apakah akan berlaga di 130 ataukah 200? Sayang, pembawa kabar itu enggan bercerita lebih lanjut, apalagi kabar injeksi di drag bike kerap kali hanya panas di awal. Saat ditunggu gebrakannya malah melempem macam FU OMR berteknologi injeksi lalu. Memang narasumber tadi membenarkan kalo piranti injeksi yang dimaskud adopsi milik V-ixion dengan throtle body custom.
Katanya, track record si juru korek yang memang doyan bermain teknologi terdepan bukan tidak mungkin ‘proyek’ itu segera diturunkan. Wah, kira-kira siapa ya? Mungkinkah Mlethiz yang beberapa hari ini terpantau sibuk main Jupiter spek 200? Kolo dia  sih wajar, lantaran di IP sudah akrab dengan Z1 Racing from Jepang. Kita tunggu saja...
Kabar lain juga datang dari tim TingTing Speed Shop (Solo), tim ini dengan terang-terang bercerita kalo sedang finishing Honda Sonic untuk 130 cc. Wow, kelas itu makin ketat persaingannya! Seperti apa kiprah Jupiter Z ‘injeksi’ dan Sonic 130? Yuk intip lagi di seri berikutnya.

APPAREL RACING LINE PROMO RAMADHAN 2014; MODELNYA JOKI DRAG SABRINA SAME





ManiakMotor –  Racing Line (RL) mengeluarkan  apparel yang menarik. Bukan hanya cocok untuk digunakan di sirkuit darag bike dan road race, tapi juga buat mejeng LebaranCoba lihat contoh model yang digunakan Sabrina Sameh. Joki cewek yang cantik itu pas menggunakannya. Berarti pas juga untuk hari Lebaran.
Untuk aman dan  semakin banyak apparel, RL memberikan discount 30%-40% itu khusus Ramadhan saja. “Tiga produk yang kami beri discount, yaitu kaos, hoodie dan sweater,” ucap Martin Hidayat, owner Racing Line yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Misalnya saja kaos, yang harganya Rp 90.000 setelah discount menjadi Rp 60.000. Begitupun dengan sweater Rp 175.000 jadi Rp 125.000 dan hoodie dari Rp 200.000 jadi Rp 125.000, itu hanya berlaku di Jl. Sultan Agung, No 13, Bandung, Jawa Barat HP08122559099.


DRAG BIKE 2014; STROKE UP VS STANDART, NINJA RANGKA STANDART, INI RESEPNYA!


Di Ninja rangka standart kerap menjadi pertarungan antara yang benar-benar standar stroke-nya dan yang stroke up.Menaikan langkah torak ini bukan rahasia dan hal baru. Tapi belakangan cerita harus sembunyi-sembuyi alias kucing-kucingan seperti  di VSC Ramdhhan Drag Bike Nite Race (13/7) lalu.
Di beberapa event trik itu sebenarnya dilarang, tapi ada juga panitia yang membolehkan. Stroke up otomatis kapasitas silinder membengkak dari standartnya, memang tak lebih dari 155 cc seuai aturannya. Dan telah ada yang menemukan settingan dengan presisi, meski di awal-awal dinilai lebih susah.
Bagi pemeriksa teknik di beberapa event toleransinya 155 cc tanpa perlu melihat penambahannya dari cara apa?  “Aturannya disebut kapasitas silinder sesuai dengan standart, tapi seringkali tanpa discrut. Harusnya dipertegas lagi, biar adil,” nilai Taufiq Dwi Jatmiko atau akrab disapa Taufik Omponk, joki sekaligus pemilik OP 27 Racing, Jogja yang mengaku Ninja rangka standartnya masih dengan stroke standart.
Tapi menurut Aan, juru korek OP 27, dengan langkah standart tinggi lubang buang alias exsos nggak perlu tinggi amat dan putaran atasnya sudah oke. Masih kata  Aan kalo pun Ninja rangka standartnya kerap podium, tidak semata-mata  dengan stroke standart, tapi satu kesatuan dengan seluiruh modifikasi mesin, dilanjutkan dengan setting, tambah lagi riset, hehe. 
Artinya, kalo si mekanik bisa melakukan itu, stroke-up harusnya lebih unggul. “Tambah langkah, torsi didapat di rpm lebih rendah. Bisa membantu putaran bawah yang dibutuhkan, lantaran gigi rasio Ninja standart saat ini lebih berat. Memang nggak gampang, harus menata ulang TMB alias titik mati bawah,” jelas Indra Indra Baskara, asisten ahli di RAT Motor Sport, Sidoarjo, Jatim serius.
Toleransi naik stroke pada Ninja ini hanya 0,4-0,5 mm. Lebih dari itu ya kapasitasnya juga lebih, nggak sesuai aturan. Biasanya blok silinder bagian bawah dipotong separuhnya dari jumlah penambahan stroke-up. Paking standart dicopot, yang tersisa aluminiumnya aja. “Lubang buang  naik jadi total 29 mm, dan lubang transfer naik 0,5 mm,” urai Indra seraya sebut kapasitas silinder naik dikisaran 153 cc dengan setang piston tetap standar lantaran hanya menggunakan kruk-as Kawasaki ZX yang big-endlebih jauh 0.3 mm. Katanya, racikan itu ‘menu’ podium juga. Wow! 
Penyesuaian lain pada pengapian AC (CDI RC), magnet spull pakai Ninja lama, membran dipotong stopernya. Pastinya, tak sesederhana itu brosist. Bisa dimaklumi, beberapa mekanik papan atas pun mengakui stroke-up masih perlu riset lanjutan. Tapi tak ada salahnya, bila ingin konsultasi lebih lanjut, silakan hubungi Indra di pin BB 28872529.

DRAG BIKE 2014; KARBURATOR VENTURI BESAR 32-41 MM, MANTAP KARAKTERNYA!


Kapasitas dperbesar, porting masuk dan buang diameternya juga sudah besar, otomatis butuh diameter karburator yang venturinya  besar. Pasnya tergantung diameter intake dan buangnya untuk memenuhi efesiensi ruang bakar. Di dalamnya urusan mekanik untuk memlilih tipe dan merek karbu untuk menentukan  karakter power.
Khusus drag bike karburator berventuri besar memang lebih favorit, lantaran batasan diameternya lebih longgar. Beda dengan road race, regulasinya ketat. Misalnya, untuk underbone 110 cc dilarang melebihi 24 mm. “Karburator venturi besar membantu pasokan bahan bakar melimpah dan cepat debitnya. Utamanya pada kelas bore-up dan stroke-up seperti Bebek 200. FU-ku pakai Keihin PWK 38 mm Air Striker,” bilang Wawan Kristiarto, kliker berbendera Abakura Racing Team asal Solo, Jawa Tengah.
Venturi besar ada hubungan dengan perbesaran kapasitas, diameter intake masuk-buang dan durasi kem. Karena itu permintaan ruang bakar berlipatt-lipat dari standar. Karburator akan memenuhi efesiensi volumetriknya. Nantinya merek dan tipe karburator yang akan memengaruhi karakter korekan motor.
Sudah pasti ada dua merek yang ‘familiar’ di Indonesia, yakni Keihin dan Mikuni. Tapi ada tipenya atau jenis turunannya yang dikeluarkan rumah tunning manca negara. Kebanyakan sih pakai  dari Sudco dari dua merek itu. Antara lain Keihin PWK Sudco 33, 35, 36, 38, 39 dan 41 mm. Lalu PJ Sudco 34 mm dan PWM Sudco 38 mm.
"Begitu juga untuk Mikuni dari Sudco, lantaran cocok dengan mesin-mesin silinder tunggal. Misalnya TM Sudco 32, 34, 36 dan 38 mm. VM Sudco 32 - 34 mm dan TMX Sudco 35 - 38 mm,” sebut Martin CP dari Arya 117 Motorspot, Jogja, salah satupedege yang stok part racing macam karbu venturi besar tadi.  Martin juga bilang, soal part kit seperti needle jetjet needle, pilot jet dan main jet, tak usah pusing. Sekarang mudah dicari untuk  mempermudahkan setting.

 Dari deretan tipe Keihin dan Mikuni by Sudco ini, punya kelebihan masing-masing. Salah satunya di Keihin PWK 38 mm Air Striker. Karbu ini memiliki dua buah sirip pada lubang venturi untuk memusatkan aliran udara. Makanya disebut Air Strike, “Fungsinya untuk by pass udara yang disedot oleh karbu. Sehingga saat full throttle dan gasingan berada putaran atas, bensin selalu nyembur,” sambung Indra Baskara dari RAT Motor Sport di Jln. By Pass, Sidoarjo, Jatim.
Sampai di sini dulu soal karbu. Nanti kalau dapat info lagi akan dilanjut. 

DRAG BIKE 2014 CIMAHI (JELANG): ‘NGABUBURIT’ RACE, MATIK DAN SPORT RANGKA STANDAR


Tentara Brigif 15 Kujang II Cimahi tidak hanya jago bertempur. Mereka juga rutin bikin event termasuk di puasa dengan drag bike-nya. Minggu ini atau 20 Juli 2014 akan bikim Drag Bike  Ngabuburit di sirkuit Brigif 15 Kujang II Cimahi, Jabar.
Bila di Jogjakarta diadakan usai tarawih sampai jelang sahur, di Cimahi justru untuk menunggu buka puasa. Waduh...! Jangan pada batal ya, sebentar lagi lebaran loh. Diperkirakan, event dibikin Sumber Production yang anggatanya TNI itu, akan diikuti tim-tim seputaran Jabar dan Jakarta.
Yang rame pasti kelas matik dan Ninja Rangka Standar. Kedua kelas ini, populasinya di Jakarta dan Jabar termasuk lumbungnya.Mudah-mudahan ikut sembari coba-coba motor yang diriset sepanjang puasa ini,” jelas  Utomo dari Tomo Speed Shop yang banyak menunkan matiknya.
Ada 13 kelas yang akan dibuka; Bebek 4T 130cc TU, Bebek 4T 200cc Non DOHC, Bebek 4T 200cc Open, Bebek 4T 130cc Open, Sport 140cc Open, Matic 200cc Body STD Lokal Jabar, Matic 200cc TU, Sport 155cc 2T Frame STD Wil Bandung dan Cimahi, Sport 155cc 2T Frame STD Lokal Jabar, Sport 155cc 2T Frame STD Open, Sport 155cc 2T TU, dan Breacket 8 Detik Motor Bebas.
Keterangan lebih lanjut, hubungi bagian pendaftaran, di bengkel Roy Motor Cimahi, JL.Ibu Sangki No.1, Cibeber, Depan Komp. LW Gajah Permai (transfer BRI an Gunarti rek 3669.01.013723.531 konfirmasi ke Hp 085720942142) atau ke sirkuit Brigif 15 Kujang II Cimahi, Telp 082121787882 / 0857777616155.

DRAG BIKE 2014 SEMARANG; RAMADHAN NIGHT RACE, PENANTANG BARU BEBEK 130 CC 4-TAK


Konsentrasi pelaku balap karapan seputar Jateng dan Jogja tertuju di Ramadhan Nightrace Drag Bike Championship Minggu ini (19/7). Event digarap So-Tech Sport Club itu digas Sabtu sore hingga Minggu dinihari jelang sahur. Ada 21 kelas dilombakan, salah satunya khusus pelajar spek Ninja rangka standart.
Kalas itu kali kedua dibuka oleh SSC. Alasannya, kelas seperti harus konsisten diadakan. “Tak sedikit pelajar yang terjerumus di balap liar, lantaran memang tak ada wadah buat mereka. Evaluasi event sebelumnya, banyak penggemarnya tapi masih banyak juga yang sekadar bertanya,” kata M. Rifki Afrianto alias Toyip juru sibuk dari SSC.
Oke coy, tetap saja sampeyan ingin tahu kabar pertarungan kelas beratnya. Tuh hadir ahli pelintir gas Tawang Mas, PRPP, Semarang, Jateng. Siapa lagi kolo bukan Eko Chdox Sulistyo dan Dwi Batank, ”Seperti biasa bawa motor campur-campur,  ada juga bikinan sendiri. Komplit deh, Ninja TU, Ninja Standar, Bebek 200, matik ada juga 125 cc 2-tak dengan Yamaha 125Z milik Marcellio,” sebut Chodox yang puasa ini lagi kejar setoran terkait bisnis yang diseriusi itu. Wkwkkw..
Di saat yang sama Batank pun ngaku kejar setoran pula. Keduanya sadar umur terus berjalan dan banyak bibit muda yang mulai mengancal. Nah itulah bumbu duel Chodox vs Batannk kali ini. Ya iyalah, semua juga kejar setoran kaleee, macam reporter. Sayang yang dikejar-kejar sering lari, wkwkwk....
Tak kalah berisik kabar hadirnya penantang baru Bebek 130 cc 4 tak. Tak hanya hadir sebagai pelengkap, tapi memang siap podium. Bagaimana tidak, oleh si pemberi kabar bahwa motor ini sudah setting 8,0 detik (stopwatch). Mungkin yang dimaksud karya AB Bendol (Salatiga). Waw, kabar menarik dong, mekanik nyentrik itu selama identik dengan 2-tak sport.
“Klep pakai CBR batang 4,5 mm, kompresi tinggi, magenet model lempeng YY Pang,” sebut Bendol yang kasih mandat pada Galih Dwi dan Batank untuk membetot Jupiter tersebut. Bagaimana hasilnya? Tunggu saja, lantaran Jupiter karya Wayank (Solo) sohib Bendol pun sudah memastikan hadir. Nah lo!

DRAG BIKE 2014 SEMARANG; WALAU LINTASAN BASAH NINJA TU TETAP DAPAT 7.2 DETIK


Sport Tune-UP 150 Cc 2-Tak muncul dua Ninja TU karya Solikhin dari So-Tech Racing Team (Semarang) dan Aanfrom OP 27 (Jogja). Mereka bertanding di Tawang Mas, PRPP, Semarang, Jateng (19/7) dalam rangka SSC Ramadhan Dragbike. Dan pemenangnya  Galih Dwi (Boyolali) dengan catatan waktu 7. 274 detik. Galih mengaku menggunakan jurus sabar dan konsentrasi di lintasan basah Tawang Mas.
Galih ini bukan naik di antara motor debutan itu. Galih juga baru terdengar di kelas yang didominasi Ninja ini. Cerita power yang lebih kecil unggul di wet-race sebenarnya juga tidak, sebab malamnya lintasan sudah mulai mengering. Buktinya, catatan waktu  tak terlalu terjun bebas dibanding best time konsisten kelas ini 7,1 detik. “Tetap saja harus sabar lantaran bermain malam dengan lintasan kurang normal,” kata Galih.
Trik tadi juga diakui oleh Bowo Samsonet (Magelang) yang kedua. Bowo pakai Ninja yang sama dengan Galih. Ninja ini karya AB Bendol. Bowo  dikenal tipikal joki yang langganan gagal podium bila berhadapan dengan trek dan sensor lampu mengadu kesabaran. Itu yang berkali-kali dikatakan Bendol dari Salatiga itu.
Kata Bendol motornya kompetitif. Tugas joki-lah mensiasati kondisi lintasan, “Sebenarnya ini mesin yang dipesan konsumen dari Jatim. Coba piston 60 mm, jadi gak lewat stroke-up tapi bore-up Memang berisiko kemasukan air bila boringnya gak kuat,” urai Bendol yang sumringah lantaran di kelas lain Jupiter 130 terbarunya mulai bertaji. Wow, Jupiter 130 Bendol? Ya, itu diulas ditulisan selanjutnya.
Untuk Ninja TU-nya tetap disetting. Logikanya sederhana untuk mengurangi spin. Hanya final gear atau sproket dibikin berat perbandingannya. “Itu pun hanya dikurangi satu mata gir belakang dari 37 jadi 36. Spuyer tetap, hanya setelan angin dibikin agak basah,” urai Bendol yang sama dengan sekrup angin diputar maju sikit.
Ninja ini dapat perlawanan dari Ninja TU korekan Dwi Batank sendiri. Posisi ketiga memang didapat  Batank dengan 7.384 detik. Lho dua Ninja baru tadi ke mana?

DRAG BIKE 2014 CIMAHI: NGABUBURITNYA SEDOT 357 STARTER, BRACKET 8 DETIK DIMINATI


Angka 357 starter di bulan puasa lumayan tuh. Itu data yang terhimpun di Ngabuburit Bareng Sumber Production Drag Bike 201 M. Event ini berlangsung Brigif 15 Kujang II Cimahi-Jabar pada 21 Juli. Balapanya sejak dari pagi sampai sore, karena tujuannya ngbuburit untuk buka puasa.
Seperti biasa, peserta datang dari Jabar dan Jakarta, beberapa dari Jateng. Telah kelihatan tim u VND Vincent’s JFK Aneka Motor dengan joki andalan-nya Imam Ceper. Termasuk dragster Cendy Gerry tim Wahana baru Feat RST serta Ricky Onyes dan R Cholid Teor pasukan Bintang Cargo Tung’s Racing BMS Bronx.
Vincent owner tim VND Vincent’s mengaku timnya datang untuk mengisi libur panjang balap. Tentu juga coba-coba motor. Apakah gonta-ganti barang baru oke apa tidak?” ucap Vincent yang mengaku ikut betot gas di Bracket Time 9 Detik.
Ada empat kelas yang sedot peserta, yakni Matic 200cc 4T TU dan Sport 2T 155cc Frame STD Open yang masing-masing 37 starter.  Dua kelas ini memang favorit di Jabar dan Jakarta. Tapi tunggu dulu,  bracket time tak kalah rame, untuk detik 39 starterdan 8 detik 51 starter. “Bracket Time 8 Detik diminati lantaran motor standar hingga FFA bisa ikut,” bilang Imam Ceper, joki asal Jakarta yang di penyisihan Bracket 8 Detik menorehkan 08.11 detik atai paling dekat dengan bracket. Imam disaingi Cendy Gerry.
Imam menggunakan Ninja TU ikut Bracket 8 detik. Tentu saja nggak digas habis alias kecepatan motor dibikin pas dekat-dekat 8 detik. Bila di bawah 8 detik pastilah didiskualifikasi. Karena intinya bulkan kencang-kencangan, tapi tepat-tepatan waktu yang telah ditentukan. 

DRAG BIKE 2014 SEMARANG; WET RACE, ADU HALUS BATANK VS CHODOX, SKOR 5-2...!


 Sempat melepas 4 kelas, mendadak hujan deras di lintasan Tawang Mas, PRPP, Semarang, Jateng (19/4), tempat berlangsungnya SSC Ramadhan Dragbike 2014. Event ini diikuti 400-an starter. Tak lama kemudian hujan reda, tapi lintasan terlanjur basah dan lanjut. “Hanya pakai satu lintasan (kiri), kanan diupayakan dikeringkan terlebih dahulu. Ini semata faktor alam,” kata Drs. Lilik Kusnandar, selaku pimpian lomba.
Pasti dong, trek dianggap tak ideal di event yang berlangsung sore hingga mallam itu. Kata Dwi Batank, joki yang mengawal karier resmi di lintasan ini, r aspalnya sendiri memang sudah licin dan bumpy, plus basah, makin menjadi. “Di garis start masih bisa dikendalikan, beberapa meter mencapai putaran atas, ampun deh. Bawanya harus benar-benar halus,” kata Batank yang podium pertama di lima kelas itu.
Teknik halus dan bertingkat menaikkan power itu terbukti sukses ‘memukul’ Eko Chodox Sulistyo. Mas Eko hanya dua kali naik podium pertama. Itu artinya skor 5-2 untuk Batank. Duel dua joki kebanggaan Semarang itu memang paling dinanti penton yang berjubel bin ramai lantaran malam Minggu, asyik untuk dua-duaan. Tapi yang pacaran jangan kelewatan ya, bulan puasa bro.
Dan salah satu duel yang ditunggu Batank Vs Chodox adalah kelas Sport 2-tak Standart 150 cc alias Ninja rangka standart. Keduanya menunggang Ninja  spek juara, khusus Batank malah pernah rekor 7,2 detik tuh! Tapi rupanya, dengan lintasan yang belum benar-benar kering, Chodox dan Batank diuji halusnya membawa mesin.
Dan keduanya terlempar dari persaingan lima podium teratas, lantaran motor kegedean power di wet race. Chodox ke-7 dengan catatan waktu 8.432 detik, sementara Batank ada di 15 dengan 8.613 detik,”Jujur, ini lintasan bikin ‘stres’, beruntung di kelas-kelas berikutnya aku mulai temukan triknya dan lintasan tak sebasah saat Ninja Standar,” komentar Batank setelah pembagaina hadiah selesai.
Dalam kondisi begitu, Ninja Standar yang powernya masih halus, otomatis yang efesien. Halus dalam pengertian lain, bro. Maksudnya tenaganya belum spek juara di lintasan kering. Bila dibawa halus lagi, time-nya pasti jadi tercepat di antara catatan waktu yang ada. Kan ban selalu dapat grip. Seperti  M. Reihan asal Jepara yang membawa Ninja belum spek juara di lintasan kering, best time di kelas ini dengan 8.115 detik.
Best time segitu, bukti lintasan ini memang tak ideal, “Harus sabar jaga emosi. Tempo lepas gas dan kopling diperlambat. Tapi tetap perhatikan laju motor juga, secepat mungkin tanpa spin,” kata Reihan yang pernah akrab dengan SE (special engine). Diselidiki lebih jauh, tirnnya Alpine Tech Meubel Al Barokah itu kali pertama menurunkan Ninja kinyis-kinyis ini.
Ah tetap saja juara kan, dapat piala kebanggan bengkel.