Selasa, 22 Juli 2014

DRAG BIKE 2014; HADIR SUZUKI FU 200 POTTER DAN HONDA SONIC 450 CC SUPER FFA... WOW..!


Entah kebetulan atau tersulut kabar hadirnya GazGaz milik tim Anker Harriot GM IRC di FFA (Free For All) akan muncul penantang lain di FFA. Tercium aroma Yamaha Mio dan Honda Sonic untuk berlaga di Super FFA tersebut.  Menurut si pembawa kabar, dua motor ini berkapasitas 450 cc, dengan target lampaui rekor 6,7 detik oleh Eko Chodox Sulistyo (Semarang).
Bisa ditebak, motor ini dibawa tim yang mapan dengan sokongan dana besar. Tapi tentunya bukan perkara gampang dengan sensor lampu dikunci 1 titik. Bisa jadi malah over power. Sejak dicetak di Senayan 2013 lalu dengan KTM SX 250, makin tak mudah diulang termasuk oleh Chodox sendiri rekor tercepat Indonesia itu.
Apa pasal? Beragam alasan tentunya, “Bukan sekadar bicara power, tapi faktor lintasan dan sensor juga lawan nyata mengulang rekor. Soal motor yang saya pakai selama ini, harusnya sanggup melampui 6.7 detik,” bilang Chodox yang antusias ikuti kabar bakal hadirnya spek motor cc besar di Super FFA tadi.
Apapun, menarik ditunggu kiprah Sonic dan Mio 450 ini seraya dibuka tabir tim mana yang membawanya. Sudah pasti itu korekan Thailand. Kabar lain juga datang dari Nugroho alias Potter dari OTD Jogja.
Mekanik berkacamata minus itu, seolah tak henti menebar ‘sensasi’. Dikenal sebagai kliker spesialis 2-tak macam Ninja tune up dan Ninja rangka standar, Potter ingin juga eksis di 4-tak.
Langkahnya bukan kali pertama, mengingat Crypton 130 cc tune up karyanya pun bertaji. Bahkan sempat tembus 7,9 detik,“Nih lagibikin rangka,  tinggal finishing. Mudah-mudahan segera tampil. Untuk FU 200 ini pilot project, sebelumnya hanya FU OMR,”  sebut Potter yang mantan joki itu. Bicara FU 200 ekspansi, ingat FU bikinan Pele. Disebut begitu lantaran mekanik asal Solo itu memang sebelumnya belum pernah garap FU 200.
Faktanya, FU 200 Pele masih belum bersuara, masih bisu.

DRAG BIKE 2014 JELANG JOGJA/BALI: HADIRNYA SONIC 200 THAILAND, TARGET 7,2 DETIK?


Minggu ini (11/7) pasca Pilpres 9 Juli kemarin, dipastikan drag bike tanah air kembali semarak. Toh, bagi pelaku balap karapan siapa pun yang menang nanti, mereka tetap akan mendukung dan bersatu. Tapi, urusan mencetak best time tetap urusan dewek-dewek alias berkompetisi dengan kemampuan korek mekanik dan skill joki masing-masing.
Dari pantauan portal ini, ada dua event siap dimainkan. Antara lain VSC Drag Bike Nite Race 2014 di sirkuit Pantai Depok, Parangtritis, Jogja dan  . Khusus di cimahi dan event yang digarap oleh Pamor Automotive Club (Jatim) di Bali, Minggu (13/7).
Beberapa tim sudah terpantau akan hadir di mana seperti pasukan K-Ijo (Nganjuk) akan berlaga di Bali. Katanya sih, selain jarak yang masih dalam jangkauan, balap di Pulau Dewata punya daya tarik tersendiri. Saat di pulau Jawa libur balap (baca: siang hari) lantaran puasa, di Bali tetap berlangsung balap lantaran nggak yang puasa, hehe.
Khusus jagoan-jagoan Jateng dan Jogja mengkonfirmasi akan betot gas di Pantai Depok, yang tak kalah eksotis dengan embusan angin malam khas pantai. Tim MBKW 2 yang dikomando Hariz Shakti Wibowo alias Mlethiz salah satunya. Pastinya, ditunggu kejutan riset gress Jupiter 130 karya Mlethiz. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Mlethiz coba aplikasi klep titanium CRF, templar roller dan piston forging.
Yang paling ditunggu sih Honda Sonic 200 karya mekanik Thailand. Sonic 200 yang tulisan modifikasinya telah tampil di portal ini memang fenomal di Bebek Tune-up 4-tak s/d 200 cc saat ini. Memang Vincent Wijaya selaku pemilik motor mengkonfirmasi belum melakukan perubahan apa pun. Ya iyalah, motor sudah kencang kok, kalo pun ada setting penyesuaian lintasan seperti final gir dan jetting.
Tunggu saja berapa catatan waktu yang didapat oleh si Sonic bila berlaga malam hari! 

DRAG BIKE 2014; RESEP TORSI VS SENSOR START SATU TITIK


Konsep torsi atau momen tenaga yang pas jadi bahasan para kliker trek lurus. Terutama antisipasi model sensor satart yang dikunci pada 1 titik seperti di event TDR dan Trendypromo. Start seperti itu motor benar-benar berangkat dari  ‘diam’. Rpm tak bisa dikembangkan lebih awal sperti sensor biasa.  
Torsi yang dibutuhkan tidak melulu tenaga yang sangat kuat sejak dari putaran bawah. Tapi torsi yang pas sesuai feeling joki memerlakukan power dengan karakter motornya. “Bagi saya modalnya tetap torsi besar. Mengatur penyaluran tenaga, itu urusan joki. Di situ pembalap dinilai mahir atau tidak,” jelas Fauzan Conk, kiliker ternama drag bike sembari menunjuk torsi bisa didapat dari stroke x diameter (kruk-as), perbandingan kompresi ruang bakar, durasi kem, knalpot dan karburator.
Setiap penaikan kompresi, tenaga dan torsi otomatis meningkat. Misalnya mesin standard punya kompresi 9:1 dinaikkan menjadi 10:1, pergerakan torsinya besar. Tapi ketika kompresi 11 ke-12:1 hasil bergesernya kecil, karena mesinnya sudah terkorek duluan. “Harus disiasati dari hal lain. Artinya menggabungkan semua arah untuk dapat torsi yang pas sesuai kebutuhan,” buka M. Arif Sigit Wibowo alias Pele, kliker Jupiter Pele yang fenomenal di Bebek 200. Pele mewanti, semakin tinggi perbandingan kompresi, kerja mekanikal mesin akan terbebani. Boros onderdil bro.
Torsi juga bisa ditingkatkan dari karburator pada pembesaran venturinya. “Pengalaman riset sih, ganti 
karbu dari venturi 28 mm ke-35 mm, tenaga sampai 3 dk/torsi instan didapat. Makanya, PWK 35 Airstrike idola dalam modifikasi mesin, hahahaha. Tinggal tergantun torsi ideal mau dicari pada rpm berapa sembari disesuaikan dengan karakter  knalpot. Itu harus lewat seting,” sambung Swega dari RAT Motor Sport dari Sidoarjo.
Cara lain mengail torsi besar pada stroke lewat kruk-as terutama pada big-and. Tentu saja ini paling berat. Prinsip dasarnya soal gaya tekan. Makin panjang stroke, gaya tekannya makin besar pula alias torsi dengan mudah didapat. “Tapi ini pekerjaan sulit, masih banyak yang ringan bisa menggeser-geser torsi,” tambah Swega.
Misalnya  durasi noken-as dengan menggemukkan profil kem. Hati-hati noken-as durasi besar berakibat proses puncak penggapaian (peak) pada tenaga lebih lama diperoleh dari durasi kecil. Ini biasanya dibantu programable CDI, utak-atik timing pengapian yang cocok alias diatur kurva pengapiannya.
“Dari pengapian inilah bisa disetel torsi yang dimau,” timpal Conk yang ngetop dengan  FU 200 itu sembari bilang timing pengapian juga penentu letak torsi. Conk mencontohkan durasi kem besar dikawinkan dengan pengapian rendah, seperti rasa karburator setingan basah. Padahal motor yang torsinya pas benar-benar ringan tenaganya sejak ditentukan letak torsi pada putaran mesin.
Maka  dalam modifikasii noken as ukuran ‘pinggang’ selalu disesuaikan dengan kompresi dan durasi. Contoh untuk motor drag saat ini, ukuran pinggang 19 mm, karena tepat dengan kompresi yang ada saat ini dengan durasi 270°.  
Dari konsep di atas buat sampeyan yang kohar, kompesi,  karbu dan knalpot paling mudah diterapkan. Buat yang ikut benaran drag bike, ya semua jurus itu, mau tak mau harus diikuti. Kolo nggak, sampeyan kalah di dalam sensor 1 titik yang butuh tenaga pas dari start diam

DRAG BIKE 2014 JOGJA (RAMADHAN CUP); MUSUHNYA ANGIN KENCANG, NINJA TU ‘HANYA’ 7,3 DETIK!


Diikuti ‘hanya’ 185 starter, VSC Dragbike Ramadhan Nite Race di lintasan Pantai Depok, Parangtritis, Jogja (13/7) punya tantangan tersendiri. Namanya pinggir pantai, angin kencang jadi lawan motor kencang yang hasilnya jadi ‘pelan’. Arah angin benar-benar berlawanan. Joki sulit  mengirisnya, di tambah pula dinginnya.
Dibanding event sebelumnya, embusannya terasa pada laju motor.  “Ini memang kondisi alam. Tetap sesuai dengan rencana awal yakni 3 kali, 'seri’ 2 dan 3 akan diadakan pada Rabu, tanggal 16 dan 23 Juli mendatang. Kita reschedule lantaran ada beberapa event yang bentrok, seperti sekarang barengan dengan Bali,” bilang Nadjib M. Saleh, promotor  Venture Sport Club yang tetap pede walau ada angin.
Makanya  bersiasat, tapi bukan dengan elmu angin, apalagi angin-anginan. Lagian kecepatan anginnya tak bisa dipastikan lantaran panitia dan reporter nggak bawa alatnya, hehe. Kondisi itu membuat catatan waktu hampir semua kelas melorot. Contoh Sport 2-Tak 155 cc Tune-up, Ninja karya Nugroho alias Potter dari OTD Racing, Jogja, biasanya 7,1 detik di tempat sama, kali ini lewat Muslih Wuri hanya 7.336 detik.  Cerita persaingan Ninja TU memang seperti angin untuk menantang angin. Dan, bisa ditebak, mengkerucut pada karya Potter dari OTD, Aan from OP27 dan Ninja milik Majestic Speed Shoop Palembang yang menyelip di antara angin tadi.
Begitu pun Bebek 200 cc 4-Tak cuma 7.709 detik, jauh dari catatan yang rutin bermain 7.5 detik  dan kadang 7.4 detik. ”Time melorot, tapi FU 200 milik saya bisa juara dengan joki baru pada tiga event. Bahkan Eko Chodox kalah. Hehehe,” kekeh M. Arief Sigit Wibowo alias Pele dari kediamannya di Boyolali, Jateng. Menangnya Al Dull Pells di Bebek 200 isyarat joki mungil itu bisa menembus angin, lantaran cekingnya.
Terbukti juga pada Sakti Cetol (9 tahun) dengan tubuh yang unyil bobotnya hanya 26 kg. Sakti yang berbendera 153 Permata Wijaya CMC itu  podium kelima di Bebek 4-tak Standart 155 cc lokal Jogja. Ukuran joki  baru dua event ikut dan melawan  senior macam Ari Madun, bobot Sakti memang ngaruh.
Ah kan, namanya joki ‘ringan’ setiap kondisi lomba memang diuntungkan. “Kalo berat motor memang terasa, makanya dibanding kelas-kelas lain, sport standart paling susah dikendalikan. Di samping rangka yang memang masih standart, bodi motor yang masih terpasang jadi tambah beban, bukannya malah mengiris angin dengan aerodinamikanya,” analiasa Eko Chodox Sulistyo (Semarang).
Toh, tetap saja joki kawakan itu naik podium pertama di beberapa kelas. Makanya, jurus Chodox melawan angin kencang bisa didengarkan. Katanya, badan harus dibuat serebah mungkin nempel setang. Terutama menginjak 100 meter, lantaran angin di sekitar situ makin menjadi. “Juga pilih jalur sebelah kanan, lantaran kiri terlalu terbuka,” kata Chodox seraya nitip salam cepat sembuh buat Haris shakti Wibowo alias Mlethis.
Ya, sebelum race dimulai memang tersiar kabar, mekanik muda berbakat itu alami accident saat setting motor di daerah markasnya. Kabarnya, Mlethiz memang ikut coba sendiri Jupiter spek 200. Atas kabar itu, pasukan MBKW 2 memang batal tampil. Sama-sama, semoga cepat sembuh.

DRAG BIKE 2014 JOGJA; HADIR [LAGI] JUPIE QUICK SHIFTER, BATANK VS CHODOX 8.389 DETIK!


Sejajtinya memang menanti kejutan Jupiter 130 cc riset terbaru Mlethiz tampil di Bebek 4-Tak 130 ccSayang, seperti berita sebelumnya, mekaniknya yang bernama lengkap Hariz Shakti Wibowo itu  accident saat setting motor di dekat markasnyaMaka ia tidak hadir di VSC Drag Bike Ramadhan Nite Race 2014 di lintasan Pantai Depok, Parangtritis, Jogja 13 Juli 2014 waktu malam sampai sahur.
Padahal Jupiter 130 itu pakai klep titanium Honda CRF dan piston forging yang bisa dibayangkan tenaganya. Untung ada Yamaha Crypton karya Nugroho alias Potter dari OTD Jogja. Crypton ini mendapat perlawan dari  Jupiter ‘quick shifter’ 130. “Dibanding dulu, ada yang diformat ulang seperti mesin, pengapian dan mekanisme shifter yang lebih presisi,” sebut Lelono AP, mekanik pendamping yang memberi keterangan soal Jupie QS.
Disebut pendampingmeski berbendera ICE Kawahara AHRS Majestic, Jupie itu karya Prionggo dari Omah Mburi Racing. “Antara lain perbandingan kompresi turun. Dulu 14,3:1 sekarang 13,8:1. Pengapian masih pakai Rextor ProDrag RR, tapi micro chipnya dicustom,“ kata Lelono lagi.
Khusus mekanime quick shifter alias QS harus pas dengan mesin high rpm.Proses kerjanya tanda (trigger) perpindahannya ditandai oleh button QS.Dengan begitu, efek miss atau gagal pindah gigi berkurang. Kali ini tanpabutton, melainkan dengan di ‘matik’ gigi 2, 3 dan 4.
Terbukti, Jupie ini berhasil mengantar Dwi Batank (Semarang) podium kedua dengan catatan 8.437 detik. Batank yang dikenal paham karkater Jupie QS tadi, makanya doi berhasil ‘mencuri’ sapu bersih 5 podium oleh Crypton OTD.
Begitunya, Eko Chodox Sulistyo (Semarang) sebagai ujung tombak OTD tetap tercepat dengan 8.389 detik. Ia mengukuhkan dominasi Crypton yang speknyamirip-mirip MP1 road race itu. “Kalo  tak ada masalah, bisa saja semua podium disikat. Baut tutup klep sempat lepas satu,” kilah Kana Kunan (Yogya) dan Fandi Pendol (Semarang) dua joki yang memacu motor sama pada posisi ketiga dan keempat. 
Penasaran? Tanding ulang aja di seri 2 tanggal 16/7 besok. Mantap!

DRAG BIKE 2014 JOGJA; AROMA JUPITER Z1 YANG PASTI ‘INJEKSI’ DAN SONIC 130!


Obrolan di paddock area VSC Ramadhan Drag Bike Nite Race 2014 (13/7) di lintasan Pantai Depok, Parangtristis, Jogja tetap hangat. Walau acara yang berlangsung malam-malam jelang sahur itu, dingin oleh angin malam khas pantai yang menusuk. Pokoknya tak terasa. Karena dilawan oleh gosipnya drag bike.
Kabar segera beredarnya akan munculnya Jupiter Z1 yang pasti dengan teknologi injeksinya. Bahkan, kabar itu terdengar santer, sekalipun sosok Jupiter Z ‘injeksi’ yang dimaksud belum muncul. Menurut si sumber pembawa kabar saat ini prosesnya telah mendekati 75%. Wah... jangan-jangan bekas road race dari IndoPrix, mengingat pemain arena itu juga ada di drag.
Lalu, apakah akan berlaga di 130 ataukah 200? Sayang, pembawa kabar itu enggan bercerita lebih lanjut, apalagi kabar injeksi di drag bike kerap kali hanya panas di awal. Saat ditunggu gebrakannya malah melempem macam FU OMR berteknologi injeksi lalu. Memang narasumber tadi membenarkan kalo piranti injeksi yang dimaskud adopsi milik V-ixion dengan throtle body custom.
Katanya, track record si juru korek yang memang doyan bermain teknologi terdepan bukan tidak mungkin ‘proyek’ itu segera diturunkan. Wah, kira-kira siapa ya? Mungkinkah Mlethiz yang beberapa hari ini terpantau sibuk main Jupiter spek 200? Kolo dia  sih wajar, lantaran di IP sudah akrab dengan Z1 Racing from Jepang. Kita tunggu saja...
Kabar lain juga datang dari tim TingTing Speed Shop (Solo), tim ini dengan terang-terang bercerita kalo sedang finishing Honda Sonic untuk 130 cc. Wow, kelas itu makin ketat persaingannya! Seperti apa kiprah Jupiter Z ‘injeksi’ dan Sonic 130? Yuk intip lagi di seri berikutnya.

APPAREL RACING LINE PROMO RAMADHAN 2014; MODELNYA JOKI DRAG SABRINA SAME





ManiakMotor –  Racing Line (RL) mengeluarkan  apparel yang menarik. Bukan hanya cocok untuk digunakan di sirkuit darag bike dan road race, tapi juga buat mejeng LebaranCoba lihat contoh model yang digunakan Sabrina Sameh. Joki cewek yang cantik itu pas menggunakannya. Berarti pas juga untuk hari Lebaran.
Untuk aman dan  semakin banyak apparel, RL memberikan discount 30%-40% itu khusus Ramadhan saja. “Tiga produk yang kami beri discount, yaitu kaos, hoodie dan sweater,” ucap Martin Hidayat, owner Racing Line yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat.
Misalnya saja kaos, yang harganya Rp 90.000 setelah discount menjadi Rp 60.000. Begitupun dengan sweater Rp 175.000 jadi Rp 125.000 dan hoodie dari Rp 200.000 jadi Rp 125.000, itu hanya berlaku di Jl. Sultan Agung, No 13, Bandung, Jawa Barat HP08122559099.