Rabu, 03 Oktober 2012

Hasil Final Balapan Road Race Seri 1 Indoprix 2012 Sentul 11 Maret 2012


Sebanyak 30-an peserta ikut dalam ajang bergengsi ini. Meskipun sempat berlangsung dibawah guyuran hujan, namun tak berarti menyurutkan semangat peserta. Nama nama Besar seperti Sigit PD, Florianus Roy, Harlan Fadhillah, Hendriansyah dan Denny Triyugo sangat mendominasi Indoprix 2012 ini.
Pada tanggal 10 Maret 2012 telah digelar Qualification Time Trial (QTT) Indoprix 110cc dan QTT Indoprix 125 cc serta Race kualifikasi untuk Indoprix 110cc dan 125cc. sedangkan Pada tanggal 11 Maret 2012 merupakan Final dari laga Indoprix Seri 1 2012 ini.
Superpole IndoPrix 110cc/ Race Kualifikasi IndoPrix 110cc
Posisi 1 Aldilah Eka Dharma Honda Daya Denso Castrol Showa NHK Jayadi
Posisi 2 Harlan Fadhilla Suzuki Cargloss AHRS IRC
Posisi 3 Denny Triyugo Honda Astra Racing Team
Posisi 4 Anggi Permana Yamalube FDR KYT Trijaya
Posisi 5 Sudarmono Yamalube FDR KYT Trijaya
Posisi 6 Hokky Krisdianto Honda Tunas Jaya Federal Oil KYT
Posisi 7 Fitriansyah Kete NHK IRC Lanay Jaya Racing
Posisi 8 Owie Nurhuda Honda MS Nissin Top 1 KYT FDR Denso TDR
Posisi 9 Wahyu Widodo Honda OIE Connection INK Federal Oil IRC
Posisi 10 Florianus Roy Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya
Superpole IndoPrix 125cc/ Race Kualifikasi IndoPrix 125cc
Posisi 1 Sudarmono Yamalube FDR KYT Trijaya
Posisi 2 Harlan Fadhilla Suzuki Cargloss AHRS IRC
Posisi 3 Wawan Hermawan Honda Astra Racing Team
Posisi 4 Sigit Pd Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya
Posisi 5 Floarianus Roy Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya
Posisi 6 Iswandi Muis Honda Wahana Dunia Motor Federal Oil
Posisi 7 H. Yudhistira Kawasaki KYT ELF IRC REXTOR Manual Tech
Posisi 8 Denny Triyugo Astra Motor Racing Team
Posisi 9 Hendriansyah HRVRT BGM Nissin KYT Yamalube
Posisi 10 Rey Ratukore Yamaha Yamalube KYT SND
Daftar Pembalap Indoprix 2012 Seri 1 Sirkuit Karting Sentul

Selasa, 02 Oktober 2012

Honda Tiger Solo: SIAP NGASAPI ‘KOLOR IJO’ NGANJUK!


Kepiawaian road racer senior Bima Aditya dalam urusan setting mesin balap bukan isapan jempol belaka. Salah satu yang baru dikerjakan dan cukup fenomenal ialah Tiger milik Andi Gentong yang bermain di kategori bergengsi FFA 4 Tak s/d 250 cc.

“Saat main perdana di event Semarang beberapa waktu lalu mencatat best-time 8 detik. Masih tahap awal. Saat ini sedang riset ulang dan target saya bisa mencapai 7,8 detik dan siap mengalahkan KTM 250 milik pasukan Kolor Ijo Nganjuk yang selama ini mendominasi,“ tegas Bima Aditya yang mengibarkan bendera tim Abakura Solo dan mengandalkan joki papan atas asal Semarang, Eko Chodox.

Menyangkut setting, langkah awal lakukan pembesaran kapasitas mesin. Sesuai regulai memang diperbolehkan hingga limit 250 cc. “Stroke masih standar Tiger, hanya piston dibuat lebih besar dengan diameter 70 mm. Kapasitas cc mendekati angka 240 cc atau lebih detailnya 239,2,“ terang Bima Aditya yang menggunakan pen berukuran 15.

Mengimbangi ruang bakar yang sudah diperbesar tadi, maka karburator ikut diupgrade. Bertahan dengan bawaan asli dijamin kinerja mesin tidak akan optimal. “Saat ini diaplikasi Keihin PJ 34. Tapi ini masih sementara karena sedang diriset jenis FCR atau TMR 35 yang dibekali accelerator-pump,“ tukas Bima Aditya yang siap di kontak di HP : 081 2269 3255.

“Saya yakin dengan support karbu tersebut, volume bahan bakar dan udara yang siap dikompresikan menjadi lebih padat dan pada semua tingkatan RPM mesin output power lebih beringas,“ tambah Bima yang mematok perbandingan kompresi pada rumusan 13,5 : 1. Lebih lanjut, camshaft yang berfungsi vital mengatur lalu lintas gas aktif diplot dengan durasi 278 derajat.

“Masih mengandalkan noken as orsi. Kalau pakai camshaft Genio atau Estilo justru tidak akan lebih baik karena lebih gemuk kepunyaan Tiger,“ timpal Bima Aditya yang pede dengan CDI Rextor tipe Pro Drag dengan sistem arus searah (Direct Current) dimana titik tertinggi kurve pengapian pada 36,4 derajat di RPM 9000.

Sehubungan riset yang tersebut diatas (karburator dan camshaft), maka strategi ke depan akan fokus pada mengejar putaran menengah dan top-speed yang lebih baik. Pada sisi lain, porting juga akan dibenahi. “Untuk sekarang ini diameter porting disebelah bos klep 35 mm dan berbentuk oval,“ tambah Bima Aditya. Kita tunggu saja kejutan prestasinya. | ogy

SPEK KOREKAN :
KLEP : EE (34/29,5 mm), LIFT KLEP : 10 mm, RASIO : 27-12 (I), 27-17 (II), 31-25 (III), 25-24 (IV), 29-31 (V) dan 22-26 (VI), KARBURATOR : Keihin PJ 34, MAIN JET : 125, PILOT JET : 60, CDI : Rextor (Pro Drag), KNALPOT : Custom, FINAL GEAR : 12-39.

RXZ’ 98: RASIO OVERPOWER SABET 7,5 DETIK


Perfoma Yamaha RXZ tim Pamungkas Speed asal Sleman, Jogjakarta ini boleh diplot terkencang saat ini. Tentu saja, mengacu pada prestasi yang diukir sang joki, Muslih Wuri dalam kelas Sport 2 Tak Tune Up s/d 140 cc ataupun saat ikutan bermain di Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc. Terbukti catatan waktu yang ditorehkan bermain di angka spesial 7,5 hingga 7,6 detik dalam menu lintasan 201 meter.

Diinvestigasi lebih lanjut sebagai salah satu rahasia settingan, maka hitungan perbandingan rasio tergolong nyeleneh dibanding yang lain. Utamanya rasio I dan II yang mengaplikasi angka 30-16 (1,87) dan 31-22 (1,40).

“Jadi ini buatan lokal, bukan rasio Malaysia atapun milik YZ 250 lawas yang banyak dipakai tim-tim yang bermain dengan RXZ. Intinya dibuat lebih berat lagi karena kelebihan power,“ terang Pamungkas, akrab disapa Ndawir yang bermarkas di Jl. Kaliurang Km. 13 Jogjakarta.

Angka rasio menentukan handling dragster. Jika memang menyulitkan harus diramu ulang. Perlu dipahami, rasio tersebut merupakan gawean Win’s Racing yang berbasecamp di Jl. Raya Jogja-Magelang, Pabelan. Sebagai komparasi saja, rasio Malaysia untuk I ialah 31-14 (2,21) dan II nya 31-21 (1,47). Silahkan cermati angka yang ada dalam kurung. Semakin kecil, maka karakter powernya semakin berat dan sebaliknya jika makin besar dipastikan lebih responsif.

Seterusnya untuk rasio III (25-20), IV (24-22) dan V (23-23) sama saja dengan rasio Malaysia. Hanya rasio VI yang berbeda dimana diadopsi 22-24 (0,91), sedang produk Malaysia 27-25 (1,08). Lagi-lagi, memiliki ciri perbandingan yang lebih berat. Cerita masalah rasio, tentu saja merupakan langkah akhir dari urusan korek mesin.  Terutama setelah mengupgrade ruang bakar, termasuk kompresi.

Dalam konteks ini, perlu juga dipahami rahasia dapur pacu dua topik tersebut. Mulai dengan exhaust yang tingginya dibuat 25,5 mm dari bawaan asli yang 29 mm. “Bentuknya mirip kepunyaan YZ 85 seperti kipas. Untuk transfer 41,5 mm,“ ujar Ndawir yang menggunakan pula kopling house YZ 85 dengan dukungan 5 per dibanding
RXZ yang 4 buah.

“Efek lubang buang ini, topspeed selalu isi. Ini yang menjadi nilai lebih RXZ saya,“ timpal Muslih Wuri bisa dikontak di HP 08159419989 dan 081392987988. Pengapian all-in menggunakan Yamaha YZ 125 lansiran 2002. “Agar lebih baik dalam akselerasi, maka timing digeser 18 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Titik ledak lebih maju,“ tambah Ndawir yang pede dengan perbandingan kompresi 9 : 1 dimana volume ruang bakarnya 10,9 cc. | ogy

SPEK KOREKAN :
KARBURATOR : Keihin PWM 38 MAIN JET : 150 PILOT JET : 55 PISTON : Oversize 100 PENGAPIAN : YZ 125 (2002) KOPLING HOUSE : YZ 85 KNALPOT : AHM FINAL GEAR : 13-40 (201 M)

Yamaha Mio Solo : 200 CC TEMBUS BEST-TIME 7,6 DETIK (201 M)


Fantastik. Demikian kata yang tepat menggambarkan perfoma Mio bore-up 200 cc garapan mekanik kenamaan asal Solo, Muhammad Arif Sigit Wibowo, akrab dipanggil Pele. Saat pagelaran Sukun Dragbike 2011 Purwodadi beberapa waktu lalu (19/6) mampu menorehkan waktu 7,6 detik untuk menu lintasan 201 meter. Dan saat digeber di even Surya 12 Surabaya tanggal 2 Juli lalu menorehkan waktu 7,7 detik. Alhasil, menjadi rekor terbaik saat ini di kelas matik s/d 200 cc.

Sekedar catatan saja, pacuan FFA yang rata-rata dengan kapasitas 300-350 cc bermain di torehan 7 detik hingga 7,3 detik. So, tidak terpaut jauh walau perbedaan kapasitas silinder begitu signifikan. Catatan otre, tuner Pele memang konsisten meriset kudabasi matik. Berbagai ujicoba dilakukan untuk mencapat output tenaga yang lebih baik.

“Saat ini ditemukan formulasi baru untuk desain camshaft. Paduan antara sudut buka-tutup klep masuk dan buang bermain di angka 64 dan 22 derajat. Jadi durasi ada pada 266 derajat,“ ujar Pele yang menggunakan noken as mentahan yang dipermak ulang dan mematok diameter klep 33 mm dan 28 mm untuk sisi in dan ex. Sebelumnya, durasi pada 255 derajat.

Sehubungan rumusan camshaft tersebut, ternyata berlangsung ubahan menyesuaikan pada bobot magnet standar yang dibubut hingga ditemukan optimal pada berat 675 gram. “Tenaga bawahnya lebih galak, juga top-speed makin beringas. Tinggal butuh insting joki untuk memahami karakter power, terlebih saat momen start,“ tukas Stephanus Nawir, joki asal Semarang yang juga adik kandung dragster senior, Eko Chodox.

Lebih lanjut ditelusuri, untuk penggunaan karburator Keihin PE 28, maka tidak seperti biasanya dilakukan reamer hingga diameter venturi menjadi 30 mm. Bicara pembesaran kapasitas silinder Yamaha Mio ini, maka digunakan piston Tiger oversize 275 (66,25 mm), sedang stroke tetap standar pabrik (57,9 mm). Alhasil, volume silinder mesin menjadi 199,4 cc dan tetap dalam limit regulasi. | ogy

CDI PROGRAMMABLE OPTIMAL DIBANDING FINO
Ketika dragbike matik kelas 200 cc ataupun FFA hadir dua tahun belakangan, maka kinerja otak pengapian atau CDI (Capacitor Discharge Ignition) bawaan Yamaha Fino (Thailand) diklaim lebih bertaji hingga banyak mekanik yang mengaplikasinya.

Termasuk hingga saat ini, masih banyak yang pede dengan CDI yang di pasaran dilepas dalam kisaran harga 800 ribu tersebut. Namun perkembangan lebih lanjut, jenis programmable dipastikan lebih baik.

Tentu saja, konteks ini mengacu pada kurve timing pengapian yang bisa diset sesuai keinginan dan dijamin lebih optimal mendongkrak power dalam berbagai tingkatan RPM mesin. Mengingat software mampu menset timing pengapian per 500 ataupun 250 RPM.

“Setelah melakukan riset berulang, pakai CDI Rextor Pro Drag yang DC atau arus searah lebih mantap di putaran bawah hingga atas. Justru saat menggunakan CDI Fino, tenaga atas kurang mulur,“ terang Pele yang pede dengan perbandingan kompresi 13,8 : 1 dan memang cukup lama bermain matik dibanding kiliker lainnya.

“Secara umum, timing pengapian tertinggi ada pada 37 derajat di RPM 9000. Di atas RPM 10 ribu ada di 35 derajat,“ tambah Pele yang pede dengan knalpot Kawahara K2 dan siap dikontak di HP : 08122971361. ogy

SPEK KOREKAN
PISTON : Tiger (66,25 mm), KARBURATOR : Keihin PE 28, MAIN JET : 125, PILOT JET : 40, ROLLER : 8 gram (6), CDI : Rextor (Pro Drag), KNALPOT : Kawahara K2.

Ninja 09 Surabaya : 7,7 DETIK, WAJIB FULL THROTTLE


Paling strategis, dari joki drag pensiun kemudian jadi tuner. Itu perlakuan Rovino Sanjaya, mantan joki drag top era 94 – 2005. Sekarang Rovino justru menggandeng mantan rivalnya yang dulu. Jadi rivalnya yang terberat menurutnya saat itu, sekarang dicomot jadi joki, macam Agung Unyil, David Kancil dan Ricko Bochel. Untuk sama-sama memperkuat tim BJ Boys Himalaya Rovs Speed yang diarsitekinya.

Paling fresh, Ninja 2 tak korekannya dipacu join oleh ketiga joki. Bagaimana korekan ala Rovino yang sanggup membekukan 7,7 detik di 201 meter ?. Tak merasa sombong dan lupa dengan kulitnya, Ino jujur mengutarakan beberapa konsep korekan diaplikasi dari beberapa tuner gaek yang pernah diikutinya saat menjadi joki.

Macam pola pemakaian katup super KIPS, yang program buka tutup katup dipatenkan pada bukaan penuh. Kalau dikonversikan pada kontur lubang buang sangat ekstrem, sebab terlalu banyak peluang gas sisa pembakaran yang dibuang.

Itu saja tinggi lubang exhaust masih diremer dijadikan 29 mm dan lebarnya 39 mm dan dilepas knalpot DBS, dengan perut ramping. “Tak bisa ditawar, cara bawaan wajib full throttle,” kata Ino.

Masih diseputaran porting silinder, tinggi lubang transfer dinaikkan menjadi 42 mm, itu terpenting. Agar timing masuknya gas segar yang dibilas menuju ke silinder lebih lama, dengan begitu debit gas segar jadi meningkat dan terjadinya kompresi di ruang bakar yang berkapasitas 15 cc makin meningkat pula.

Dari sini suplai gas segar disempurnakan, dilayani Keihin PWM 38 mm dan diseting basah, dengan main jet 158 dan pilot jet 55 diteruskan pemakaian membran standar. “Asli konsep korekan jagoan full throttle !. Putaran mesin wajib dikail tinggi terus,” semangat Ino.

Part pengapian juga sip, rotor magnet bertahan orsi Ninja 150 dengan timing 7 derajat sebelum TMA. Itu artinya, untuk mendapat putaran yang langsam, mesti dikail di 3000 rpm.

Program pengapiannya dipercayakan CDI Denso konsep full DC. Dan grafik maping pengapian di peak power disempurnakan koil special engine KX-125, dengan kondisi kabel yang dipotong 4,5 cm, untuk mempersingkat output arus listrik.


Mesin yang berganti tipikal rpm tinggi ini, agar optimal ditransfer menjadi speed, gigi rasio dibenahi ulang. Perhitungan gigi rasio juga melegenda, sejak 97-an. Gigi 1(25-11) dan 2(29-18).

Perhitungan gigi 1 berdasar pada tipikal lubang buang yang ketambahan extra port dari super KIPS, jadi bawaannya panjang dan sempurna diolah menjadi speed. Sedang gigi 2 lebih rapat ke gigi 3, jadi power gigi 2, kental bawaannya tak bisa panjang-panjang. Dari sini didapat rotasi transfer speed mesin lebih singkat dengan grafik meningkat. | pid

SPEK KOREKAN
Koil : Kawasaki KX-125
CDI : Denso
Knalpot : DBS
Piston : Ninja side A
Karbu : Keihin PWM 38 mm
Final gear : 15-37

SUPRA 125: Noken 273, Magnet YZ125 Semburkan 24 HP


Konsistensi riset menjadi kunci utama para mekanik berbasic pacuan Honda dalam menghadapi ketatnya persaingan. Baik dalam konteks kompetisi internal (Honda Racing Championship 2011) ataupun skala Motoprix 2011 dan terlebih Indoprix 2011 yang diklaim sebagai level tertinggi balapan bebek tanah air.

Demikian pula yang dilakoni tuner Danang Wahyudi yang mengawal tim Honda Putra Rinjani Krida NHK IRC MPM yang diback-up Suharyono, akrab disapa Rio selaku owner tim.
“Saat ini kita sedang mencoba aplikasi magnet YZ 125 untuk Supra 125 yang bermain di kelas 125 cc.

Sebelumnya menggunakan magnet standar yang dibubut ulang menjadi lebih ringan. Saya prediksi akan ada kenaikan 1 HP,“ terang Danang Wahyudi yang mensupport pengapian dengan CDI BRT I-Max Super Pro, menegaskan bawah titik tertinggi dari kurve pengapian ialah 38 derajat pada RPM 9000.

Patut dipahami, kudapacu ini menghantarkan Wawan Hermawan di deretan atas klasemen sementara  HRC 2011 kelas 125 cc. Kinerja pengapian yang identik dengan SE (Special Engine) ini dipastikan menambah power. Putaran mesin menjadi lebih optimal karena bobot magnet yang lebih ringan.

“Kita pernah coba  di Mandala Krida dengan handycap yang biasa buat latihan bisa menembus 18,9 detik. Tarikan bawah lebih responsif, juga tenaga atas lebih cepat diraih dan tidak ada habisnya,“ ujar Wawan Hermawan yang berasal dari Ciamis (Jawa Barat), juga menguasai klasemen sementara HRC 2011 untuk kategori 110 cc. Hanya saja ada beberapa catatan penting yang menjadi PR ke depan.

Bahwa temperatur panas yang dihasilkan kerja pengapian YZ 125 ini, terlebih posisi magnet yang tidak terendam oli kadangkala menimbulkan problem daya tahan perangkat, macam tensioner rantai.

“Tapi ini masih asumsi. Sedang dicarikan solusi terbaik menyangkut daya tahan semua part,“ tukas Danang yang  mematok perbandingan kompresi 13,5 : 1 dan setia mengibarkan bengkel Cakra Motosport dan berbasecamp di Bantul, Jogjakarta.

Sampai disini dan seperti yang pernah ditegaskan, maka jangan salah persepsi. Bahwa pengapian itu bukan penentu. Melainkan sebagai finishing dari proses pembakaran. Camshaft tetap menjadi part vital ketika bicara perfoma mesin 4 langkah. Disini menentukan karakter power.

“Durasi ada pada 273 derajat. Buka-tutupnya klep in dan out baik sebelum TMA ataupun TMB dan sebelum TMB dan setelah TMA ada pada 34 dan 59 derajat,“ terang Danang yang mengklaim semburan kudapacu ini mencapai 24 HP saat diukur dynotest.

Lebih lanjut, untuk langkah pembesaran kapasitas silinder sendiri, diadopsi piston diameter 53,4 mm. Alhasil dengan bekal stroke 57,9 mm, didapat volume 129,6 cc yang masih dibawah limit regulasi kelas 125 cc dalam rentang 99 s/d 130 cc. Kita tunggu saja penyempurnaan dari riset pengapian yang dilakukan sehubungan prestasi yang akan diukir. ogy

SPEK KOREKAN
PISTON : Izumi (53,4 mm), KLEP : Sonic (28/23 mm), LIFT KLEP : 9,1 MM, KARBURATOR : PWK 28, MAIN JET : 115, PILOT JET : 62, RASIO : 34-14 (I), 32-18 (II), 24-18 (III) dan 26-23 (IV), PENGAPIAN : YZ 125, CDI :  BRT   I-Max Super Pro, KNALPOT : AHM, FINAL GEAR : 13-46 (Sirkuit Mandala krida, Jogjakarta).

Jupiter Z '09 : FOKUS PENGAPIAN, AKSELERASI NGACIR


Banyak tim yang berbasis privateer, tetapi tertata manajemennya. Tak hanya aktif di lintasan, tetapi juga gape mengorek kuda besi, termasuk tim Andy Speed Mad Racing Destroyer yang punya base camp di YKP Pandugo II/L-21, Surabaya. Selain aktif turun di seeded, tim ini juga aktif menurunkan gacoan di kelas MP3. Dan bagaimana persiapan Cak Mad ketika mengikuti pesat nya perkembangan tekhnologi 4 tak yang semakin singkat.

“Taruhannya tak ada lagi, terkecuali harus bermain serba jeli dan extreme, itu ketika saya memakai barometer tim papan atas," wejang Cak Mad. Ramuan korekan MP3 kali ini dimulai pada part doping pengapian yang menjadi salah satu point penunjang pertarungan racer pemula yang bermain di MP3.

Alasannya jelas, doping pengapian menentukan karakter racer. Racer yang demen full throttle makin mantap kalau disuport pengapian bergaya DC Totalos. Itu juga berdasar pada karakter pemula Rendy Yusri pembalap nya.

Cara ini diterapkan untuk mendongkrak gasingan bawah lebih drastis saat keluar tikungan usai menusuk chamber atau U-Turn. Peluang mengovertake nya ada disini. “Sip nya lagi pengapian DC, muntahan arus listrik sejak rpm rendah sudah besar debit nya, sebab langsung tersuplai oleh aki, ”kata Cak Mad.

Tapi untuk rotor magnet tetap saya aplikasi standar nya tapi bubutan hingga tersisa 450 gram. “Sedang fly wheel
di sisi luar gigi primer saya pakai ringan 250 gram, dengan desain diameter kecil tapi tebal, untuk menunjang gasingan bawah agar lebih liar, ”tutur Cak Mad.

Sebagai program pengapiannya, cak Mad percayakan pada CDI Rextor jenis Pro Drag, yang optimal menghasilkan kurva lebih rapat di gasingan bawah. Jadi klop dengan kemampuan Rendy Yusri sang racer yang demen full throttle di gasingan bawah.

“Kalau koil disuport milik YZ-125, tapi belinya pas usai gelaran motocross jadi langsung lepas dari SE, ”sengit Andy manajer nya dengan maksud menghindari barang KW. Mengapa program pengapian wajib diperingan di gasingan bawah ?

“Wajar, sebab Jupiter-Z tipikal nya long stroke,”singkat Cak Mad. Sektor penyempurnaan pengapian diteruskan dengan mengatur posisi fulser, dari standar nya digeser maju 1,5 derajat mendekati TMA searah jarum jam.
“Tapi, bawaan motor tak bisa diperas hingga menyentuh peak power, sebab rawan ngelitik, ”tutur Cak Mad.
Sebab, untuk saat ini perbandingan kompresi masih bermain tinggi di 13,6 : 1 dan wajib pakai avgas.

Beralih ke sektor silinder cop, hasil evaluasi pemakaian diameter katup sekarang lebih menurun menjadi 26 mm (in) dan 21,5 mm (ex). Tapi durasi noken berubah jadi naik hingga 278 derajat (in) dan 275 derajat (ex), melayani suplai gas segar yang dihasilkan Mikuni 24 mm Sudco. Dan pencapaian lifter katup dihasilkan hingga 8,9 mm dan dikawal pegas katup Jepang model single.

"Dan hasil uji coba, dalam pemakaian even masih belum ada penurunan tingkat kekenyalan pegas,” kata Andy manajernya. Sedang, kapasitas mesinnya ditopang piston Izumi berdiameter 54,5 mm. Dan transfer power mesinnya,

Cak Mad juga fokus pada gasingan bawah. Lewat pemakaian gigi 1(37-13),  disempurnakan perbandingan final
gear 13-43 untuk lintasan berkarakter stop and go. Sedang gigi 2 (34-16), masih dimanfaatkan untuk mendongkrak gasingan bawah, dengan power band lebih pendek. “Kalau gigi 3 standar dan gigi 4(23-20), dimanfaatkan untuk menggiring peak power agar lebih cepat nongol untuk memaksimalkan transfer kecepatan di top speed, ” pasti Cak Mad. | pid

JUPIE-Z : ROMBAK NOKEN & RASIO


Hapsoro Ruditho racer asal Sragen yang memback up tim Andy Speed Racing Team Jatim ini, selalu bikin gedek para rival nya, terkait dengan performa Jupiter-Z pacuannya. Dari konsisten nya performa mesin Jupiter-Z pacuannya, ini pun Hapsoro jadi lebih mudah fight, mengovertake lawan-lawan nya satu demi satu.

Apa saja rahasia korekan cak Mad sang tuner ? Riset di penghujung akhir tahun 2011, gigi rasio memakai perbandingan terbaru. Gigi 1(36-13), 2(29-16), 4(26-23). Konsep gigi rasio hasil final riset dari sirkuit Sentul Kecil, sekaligus dari pertimbangan masih mendominasinya lintasan pasar senggol dipakai hajatan balap.

Tipikal gigi 1 ringan, spesial buat lintasan u-turn serta menunjang gaya balap stop and go. Gigi 2, power stand by jadi mantap diaplikasi untuk rolling speed. Racikan gigi 2 juga berperan untuk merapatkan dengan gigi 3. Sedang gigi 4 disengaja lebih ringan, agar power produktif bisa diterapkan saat top gear atau gigi 4. Dengan demikian gigi 4, tak menjadi penerus atau over drive saja,”terang cak Mad.

Konsekuensi racikan gigi rasio ini merujuk pada konsumsi gas segar cenderung lebih pekat, untuk mengolor power band ketika suatu saat telat ngoper. Sesuai hasil riset, paling pas memakai Keihin PWK 28 mm, dengan setingan main jet 105 dan pilot jet 60. Gasingan bawah jadi lebih responsive, komposisi setingan karbu demikian peak power lebih singkat dikail.

Untuk menyempurnakan konsep itu durasi noken as menganut 272 derajat (in) dan 276 derajat (ex). Serta menghasilkan lifter katup 8,9 mm. Dan dikawal pemakaian katup Sonic yang dirombak menjadi 28 mm (in) dan 24 mm (ex), serta pegas katup Jepang terbaru warna hijau. Khusus untuk pasar senggol trek pendek-pendek, mesin cocok nya disuport clearance stelan katup 0,5 mm.

Itu artinya, siklus buka tutup katup menghendaki angka over lap lebih lebar, efek terlalu rendah nya angka durasi. “Hal ini saya sengaja, sebab trek pendek nya pasar senggol juga variatif, ada yang pendek sekali dan medium,”kata cak Mad.

“Sebaliknya, untuk menghadapi lintasan pasar senggol yang lebih panjang, tinggal menyerasikan clearance katup lebih kendor,”urai nya.  

Kapasitas mesin disokong piston Izumi 55,25 mm dan dimampatkan pada ruang bakar yang menganut perbandingan kompresi medium-high 13,8 : 1. Metodhe pencarian perbandingan kompresi ini cak Mad berdasar pada racikan gigi rasio. Sebab, silinder cop yang menganut 13,5 : 1, di gigi 4 speed nggak jalan dan kurang liar.

“Konsekuensi perbandingan kompresi demikian ini, jenis BBM wajib avgas hijau edisi pertama dengan RON 108,”urai Andy manajer nya.  

Piranti pengapian menganut konsep DC, dengan sokongan rotor magnet yang bobot nya tersisa 500 gram. Agar putaran as kruk tetap balans, fly wheel gigi primer diplot dengan bobot 400 gram. Program pengapian dipercayakan CDI Rextor Pro Drag, yang diseting bengis di gasingan bawah. Dan disuport koil YZ-125. | pid  

SPESIFIKASI
Gigi rasio : Gigi 1(36-13), 2(29-16), 4(26-23) | Karbu: Keihin PWK 28 mm | Perbandingan kompresi : 13,5 : 1 | Katup : 28 mm (in) & 24 mm (ex) | Piston : Izumi 55,25 mm | Final gear  : 14-41 | Fly wheel : 400 gram | Knalpot : Andy Speed | Pegas katup : Jepang | CDI : Rextor Pro Drag | Koil : YZ-125

NINJA’ 01 SEMARANG : BEST-TIME 7,604 DETIK


Pengadaan kelas Sport 2 Tak Rangka Standar s/d 150 cc yang didominasi kudapacu Kawasaki Ninja 150 dipastikan menarik banyak minat. Maklum saja, dalam kategori ini wajib dengan rangka standar, karburator standar dan pengapian standar.

Untuk karbu dan pengapian yang standar tersebut boleh diupgrade. Alhasil, mengacu konteks ini, maka mekanik terpacu untuk berkreasi berdasar batasan-batasan regulasi tersebut.

Perkembangan lebih lanjut, catatan waktu yang dihasilkan tergolong cukup mengejutkan. Tidak jauh berbeda dengan pacuan Sport 2 Tak Tune-Up s/d 155 cc yang secara spek berada di atasnya.

Hanya berbeda antara 0,2-0,3 detik saja. Seperti juga Ninja lansiran 2001 berbendera tim MBC Jalu Senoaji asal Semarang ini. Mampu mengukir best-time 7,6 detik untuk menu lintasan 201 meter.

Dicermati lebih lanjut, ada dua hal penting yang menjadi fokus riset, yaitu karbu dan CDI. Terkesan sederhana, namun sangat berarti ketika berbicara output power yang dihasilkan.

“Karbu wajib dioptimalkan. Bahkan saya reamer hingga 34 mm. Agar tidak bocor, pada dinding karbu saya lapisi lem. Termasuk mengganti juga jarum skep custom yang diameternya lebih gemuk, juga lebih panjang dari bawaan asli,” tutur Jalu, sapaan akrab kiliker yang merancang sendiri membran hingga lebih lentur dan cepat kembali.

Demikian penting untuk memadatkan aliran gas aktif menuju ruang bakar. “Agar power bawah tetap bertaji, maka pilot-jet saya patok ukuran 40. Karakter tenaga di RPM bawah tergolong liar. Butuh perhatian joki mengenalinya. Namun tenaga menengah keatas dijamin istimewa,“ tambah Jalu yang menetapkan tinggi exhaust 30 mm dan bermarkas di Jl. Beruang Mas/Barito 17 Semarang serta mengandalkan beberapa joki diantaranya Eko Chodox, Dwi Batank dan Jovanka.

Menyangkut otak pengapian alias CDI sendiri diaplikasi milik Suzuki RGR. Alat ini diklaim lebih baik dari CDI milik Suzuki RC 100 yang banyak diadopsi para tukang korek. Sampai disini, sah-sah saja opini tersebut tadi karena setiap kiliker punya idealisme. Pada akhirnya, torehan waktu dan prestasi yang menjadi alat ukurnya.

“Analisa saya, limiter RPM dari CDI RGR tembus 19.000, sedang RC sekitar 13.000 saja. Yang pasti harus CDI asli copotan dari motor, bukan yang dijual bebas,“ terang Jalu yang menganut sistem pengapian yang bertumpu pada putaran mesin atau AC (Alternating Current) dan diback-up magnet standar serta sepul diganti kepunyaan YZ 125.

SUPPORT KRUK-AS SERPICO
Perangkat kruk-as begitu signifikan dalam balap karapan karena berhubungan dengan gaya naik-turun piston, identik disebut inersia. Terlebih butuh kekuatan material karena bermain dalam RPM tinggi sebagai efek modifikasi mesin.

Jadi harus selalu center. Jika tidak, maka akan muncul getaran dan mempengaruhi kinerja mesin. “Hasil riset saya lebih optimal dan lebih awet dengan kruk-as milik Serpico,“ ujar Jalu, menegaskan harganya sekitar Rp. 2,6 juta.

Sekedar catatan saja, Kawasaki Ninja Serpico yang berjaya di masanya dan identik dengan kecepatan spesial berhenti produksi awal tahun 2000an dengan produk akhir berkode 150 SST. | ogy

SPEK KOREKAN
MAIN JET : 155, PILOT JET : 40, RASIO : 30-16 (I), 28-17 (II), KNALPOT : AHM, FINAL-GEAR : 13-40 (201 M).

7 DETIK ! LUBANG BUANG TRAPESIUM, BUKA SETENGAH


Jatim patut berbangga, sehubungan dengan peta kekuatan sport 2 tak 155 cc tune up yang sebelumnya banyak didominasi oleh tim drag Jateng, Jogja dan Jakarta. Apa rahasia korekan Bowo yang dimanajeri oleh Deny dari tim Corsa Nexcom Racing Team, yang turut meriset Ninja 150 pacuan Yopi yang mulai menyodok ini ?.
Porting silinder jadi prioritas utama, dari hasil data porting 3 silinder yang sempat diaplikasi. Jadi kemungkinan final penyempurnaan ada di saat ini, sebab best time sudah mampu mencetak 7,6 detik kadang 7,7 detik. 

Sesuai dengan data korekan, lubang buang sisi kanan kirinya dibentuk model trapesium. Remeran lorong lubang buang yang atas lebih sempit dari kontur standarnya, sedang lorong sisi bawah sisi kanan kirinya diremer hingga 7 mm. 

Sedang katup super kips dinonaktifkan, tapi disengaja membuka setengah dari bukaan penuh. Diteruskan pemakaian knalpot DBS dengan perut sedang serta leher berkarakter nendang balik.

Apa efek spesial model lubang buang trapesium ini dan pengaturan katup super kips ?. Trek bawah padat merayap, top speed lebih jalan. Cuman kompensasinya, perbandingan kompresi tak bisa tinggi, juga dari pertimbangan menjaga peak power gigi 1 dan 2 agar lebih molor. Untuk saat ini memakai perbandingan 12,4 : 1, dengan kemiringan squis 12 derajat dan lebar 8 mm. 

Kalau lubang transfer didesain untuk membuka lebih lama, dinaikkan 2,5 mm dan sisi kanan kiri 3 mm. Serta, perubahan kontur chamber yang lebih curam. Akurasi debit gas segar yang dibilas dari Keihin PWK 34 mm, jadi lebih meningkat. 

Itu saja masih belum cukup, Deny juga merombak ulang rumah membran yang sekaligus dimanfaatkan sebagai langkah merubah sudut intake manifold agar lebih curam. Sedang perangkat membran dipercayakan V-Force III, yang dikenal tahan terhadap suhu tinggi, serta responsif menjaga kevakuman intake manifold.   

Dengan demikian suplai gas segar lebih deras, kondisi mesin hidup saja macam mesin dengan karbu banjir. Untuk mengimbanginya, doping pengapian dipinjam dari KX-125 assy, terbagi dari CDI, rotor magnet, fulser dan spul. Untuk timing pengapian, diseting voor 7 derajat -11 derajat. 

“Makanya, untuk mendapat putaran stasioner yang langsam jatuhnya berada di rpm 5000 dan itu motor harus siap start,” wanti Deny. Korekan lain juga menyasar di sektor calter kopling, water pump orsi yang digerakkan gigi primer dianggap membebani putaran mesin. 

Pertimbangan ini, Bowo mencangkok water pump elektrik milik mobil Daihatsu Espass. Sedang untuk kampas kopling pakai Kawasaki KRR 150 versi Thailand, komplit dengan pegas kopling. 
Diteruskan meracik ulang gigi rasio 3 dan 4 yang dijadikan (27-20) untuk gigi 3 dan (25-22) untuk gigi 4 nya. “Kalau ditinjau dari kurva power mesin, gigi 1, 2, 3 dan 4 yang produktif mengolah speed, dibanding gigi 5 dan 6,” yakin Yopi.  | pid     

SPEK KOREKAN
Pengapian : KX-125 
Mambran : V-Force III
Karbu : Keihin PWK 34 mm
Main jet : 142
Pilot jet : 38
Kampas kopling : KRR-150 Thailand
Knalpot : DBS

Agung Unyil : KUNAFKAHI KELUARGAKU DARI BALAP


Nama besar dragster Agung Unyil asal Sidoarjo dijamin yang terbaik saat ini di level Jawa Timur (Jatim), termasuk begitu disegani di luar Jatim. Berbagai prestasi yang direbut bapak satu anak ini sudah tidak terhitung lagi.

Terlebih eksistensi saat ini (sejak 2005 hingga sekarang) yang disupport langsung bengkel ternama Jepang Motor. Dalam keseharian, sebagian besar waktunya memang dihabiskan mengurusi mesin dan balapan.

“Sebagai mekanik harian di Jepang Motor dan dragbiker yang melanglang ke berbagai daerah. Semua untuk biaya hidup keluarga,“ tegas Agung Unyil yang lahir 26 Februari 1985 dan bernama asli Agung Firmansyah serta setia didampingi Nanang sebagai crew mekanik. ogy

Sejak kapan anda mengenal dunia dragbike dan siapa yang banyak berperan saat itu ?
Seperti kebanyakan teman-teman lainnya, saya mengenal dragbike dari balap liar sekitar tahun 2001. Waktu itu sering liaran di Kenjeran. Soal masukan banyak diperoleh nasehat dari senior saya saat itu, Rizky PJM dan Bondan PJM. Baru kemudian 2003-2004 saya bergabung di tim AKAS Predator Probolinggo bareng mekanik Tholey. Kemudian 2005 sampai sekarang di Jepang Motor Sidoarjo.

Bagaimana dengan orang tua saat itu ? Kenapa disebut dengan julukan Agung Unyil ?
Pada awalnya tidak disetujui orang tua. Jadi diam-diam dan mencuri kesempatan. Mungkin karena mereka pasrah dan saya kerap meraih prestasi, pada akhirnya diijinkan juga. Nama Unyil karena dulunya badan saya dianggap paling kecil hingga dinamakan Unyil.

Kapan waktu anda menyempatkan diri bersama keluarga, terlebih bermain bersama anak ?
Karena saya kerja, juga istri kerja, maka pada malam hari kita kerap berkumpul bersama di rumah. Biasanya berlangsung setelah waktu Isa. Kadang kita keluar cari makan ataupun main bersama anak di rumah. Selain itu, kalau memang ada waktu memungkinkan, kita sekeluarga jalan ke Surabaya ataupun anak saya ajak main ke bengkel. Kadang juga kita sama-sama bersihin rumah karena memang jarang diurus akibat kesibukan masing-masing.

Apa hobi atau kesukaan anda ?
Saya juga senang mengkoleksi spare-part motor macam knalpot dll. Disamping itu, hobi saya juga mengkoleksi motor drag pribadi yang digarap orang lain. Jadi bukan saya mekaniknya. Saat ini sudah punya dua, Jupiter dan Ninja.

Untuk saat ini ada berapa pacuan di tim anda ? Event mana saja yang menjadi prioritas ?
Jepang Motor punya beberapa motor. Diantaranya Jupiter yang main di 115 cc dan 125 cc, lalu Satria FU untuk kategori OMR dan bebek 4 tak s/d 200 cc serta Mio 200 cc. Untuk joki selain saya, juga ada Andi Gandoz dan David Kancil.



BIODATA :

Nama : Agung Firmansyah (Agung Unyil) | Tanggal Lahir : 26 Februari 1985 | Istri : Fransisca Kristiningtyas | Anak : Ramasyah Veganata Pratama (4 th) | Tim : DJRT (Dony Jepang Racing Team) | Owner, Manajer Tim & Mekanik : Dony Aqwino | Crew Mekanik     : Nanang | Alamat Tim : Jl. Mayjen Sungkono 1 Sidoarjo, Jawa Timur | Prestasi : Juara I Bebek 2 Tak Standar 116 cc (Wates 2011, Jogja),  Juara 1 Bebek 4 Tak s/d 200 cc (Wates 2011, Jogja), Juara 1 Bebek 2 Tak Tune Up s/d 125 cc (Maguwo 2011, Jogja), Juara 1 Bebek 2 Tak Tune Up s/d 116 cc (Maguwo 2011, Jogja), Juara II Bebek 4 Tak Tune Up s/d 130 cc (Tasikmalaya 2011, Jabar),  Juara II Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc (Tasikmalaya 2011, Jabar), Juara II Matik FFA s/d 300 cc (Tasikmalaya 2011, Jabar), Juara 1 Sport 2 Tak Tune s/d 155 cc (Mojokerto 2011, Jatim), Juara 1 Bebek 2 Tak Tune Up s/d 125 cc (Mojokerto 2011, Jatim), Juara 1 Bebek 2 Tak Standar s/d 116 cc (Mojokerto 2011, Jatim), Juara 1 Bebek 4 Tak s/d 200 cc (Mojokerto 2011, Jatim), Juara 1 Matik s/d 200 cc (Purworejo 2011, Jateng), Juara 1 Bebek 2 Tak Standar s/d 116 cc (Purworejo 2011, Jateng)

SPESIAL ROLLING-SPEED DURASI NOKEN 280 DERAJAT


Prestasi spesial diraih pemula asal Bandung, Tammy Pratama dari pasukan Yamaha Yamalube KYT SND yang mampu menjuarai tiga seri berturut-turut kompetisi Motorprix 2012 region Jawa (Sirkuit Sentul Kecil, GOR Satria Purwokerto dan Kenjeran Surabaya) dalam kelas MP3 (125 cc) dan MP4 (110 cc).

Pada kesempatan kali ini, akan diinvestigasi rahasia dapur pacu MP4 berbasic Yamaha Jupiter Z yang juga meraih podium terbaik dalam Yamaha Cup Race 2012 Tasikmalaya (YCR 2012) tanggal 10 Juni silam. Sampai disini, jelas kandidat terkuat untuk menjuarai Motorprix 2012 dan YCR 2012.

“Tammy itu memang saya buat matang di pemula karena melalui tahapan mengikuti MP5 dan MP6, kemudian lanjut ke MP3 dan MP4. Karena skillnya baik dalam rolling speed, maka mekanik memfokuskan settingan pada RPM atas,“ ujar Sandy Agung, owner tim yang diback-up mekanik Agus Budi Susanto, akrab dipanggil Agus SND.

Ramuan durasi noken-as yang menembus angka 280 derajat. So, tergolong tinggi dibanding tim-tim lainnya. Sudut buka-tutup klep masuk dan buang saat sebelum dan sesudah TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah) bermain pada angka 62 dan 38 derajat.

“Jadi proses membukanya lebih lama untuk mendukung pasokan gas aktif menuju ruang bakar, terlebih di putaran atas,“ tutur Agus SND yang menegaskan RPM bisa tembus 15 ribu dan safety dengan perbandingan kompresi 13,8 : 1 dengan memapas headcylinder 0,5 mm dan aplikasi piston TDR.

Camshaft tadi bekerja mengatur klep Sonic dengan dukungan per-klep Jepang dan kombinasi diameter 26 mm dan 23 mm (in dan ex) serta dipercaya bekerja dalam lift atau angkatan 9,1 mm.

Pada sisi lain, main-jet juga didesain dengan angka 165 yang mengedepankan momen top-speed. “Yang pasti harus berani rolling-speed. Racing-line harus tepat. RPM mesin digantung agar saat keluar tikungan tenaga atas lebih maksimal,“ timpal Tammy Pratama. | ogy

RAFID TOPAN: DARAHKU GOLONGAN BALAP



Ada yang menarik jika mencermati eksistensi pembalap muda bertalenta Rafid Topan dua tahun belakangan. Lajang berusia 17 tahun ini tergabung dalam dua tim berbeda yang tentu saja saling mendukung. Ketika bermain di seri Asia Road Racing Championship 2011 (ARRC 2011) kelas Underbone 115 cc 4 Stroke bernaung di Yamaha CKJ TJM Racing yang kolaborasi Malaysia (CKJ) dan Indonesia (TJM).

Untuk kompetisi Indoprix 2011 dan Malaysian Super Series (Supersports 600) mengibarkan bendera Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH. “Kebetulan ada pengusaha Malaysia yang senang balap dan melihat potensi saya hingga mengajak bergabung,“ ujar Topan, sapaan akrab lajang memiliki darah pembalap karena dua kakaknya (Sigit Sugiarto dan Rapid Poppy) adalah mantan racer nasional. | ogy

Sejak kapan anda mengenal dunia road race ? Siapa yang berperan memberikan pelajaran skill hingga dapat berkembang pesat ?
Saya mulai turun balap 2006. Bapak yang pertama mengajari. Waktu itu kalau latihan di daerah Marunda. Jadi di daerah perumahan yang belum terpakai. Dalam perkembangannya setelah memiliki tim sendiri dan dikontrak pabrikan, banyak dilatih kakak (Rapid Poppy). Disamping juga dukungan penuh keluarga selalu hadir sampai sekarang.

Bagaimana cerita awal hingga anda juga dilirik tim CKJ asal Malaysia ?
Saat main di Indoprix 2010 di Sentul, saya mencatat best-time. Saat itu Pak Haji, pemilik tim CKJ yang juga pengusaha Malaysia ikut menonton. Kemudian menemui saya dan menanyakan apakah bermain di balap Asia. Saya bilang tidak dan selanjutnya mendapat tawaran untuk bermain di level Asia. Pembicaraan awal hanya ikut seri I ARRC 2010 Malaysia. Namun karena potensi saya, maka diplot ikutan terus. Seterusnya pada 2011 ini CKJ berkolaborasi dengan TJM (Tunggal Jaya Motorindo), tim pabrikan Yamaha di Indonesia. Untuk wearpack ARRC 2011 memang dominan warna CKJnya.

Kabarnya anda juga mencoba kompetisi Supersports 600 Malaysia ? Atas inisiatif siapa ambil bagian ?
Ya betul  saya bertarung di semua putaran Malaysian Super Series 2011 (MSS 2011). Kalau yang ini didukung penuh Pak Rudi. Jadi mengusung tim Yamaha Yamalube KYT Tunggal Jaya ASH.  MSS itu balapan Supersports 600 khusus pemula yang diikuti rider-rider Asia. Semua seri berlangsung di sirkuit Sepang Malaysia dan sampai saat ini saya memimpin klasemen sementara.

Apa hobi yang sangat anda gemari ? Kapan biasanya dilakukan ?
Saya sangat senang mancing. Itu saja tidak ada yang lain. Kalau libur pasti kita mancing ke tengah laut bareng saudara-saudara dan berangkat dari Tangerang. Rata-rata bisa 3 kali dalam satu bulan. Jadi bawa kapal dan rumpon juga yang berfungsi untuk membantu penangkapan ikan. Termasuk membawa alat GPS. Biasanya kita semalaman di laut.

Stamina tubuh anda terlihat begitu mumpuni. Bagaimana dengan cara anda melatih fisik ? Porsi latihan apa saja yang dilakoni ?
Untuk lari dan renang hampir setiap hari saya lakukan selama 1 jam keseluruhan. Terutama jika tidak ada jadual balap atau keperluan penting. Soal waktunya menyesuaikan sesuai dengan waktu yang lowong. Selanjutnya latihan motokros dengan YZF250 selama 2 jam. Kebetulan ada sirkuit di dekat rumah. Sejak pemula, saya memang digenjot urusan fisik.


,:,


ARI WIBISIONO: DOTA KE ALL JAPAN, TOPAN KE MSS

Mencermati prestasi signifikan yang direnggut Rafid Topan, bagaimana atensi atau perhatian Motosport Yamaha ? Mengingat segi usia begitu potensial ?
Saya pikir Topan harus meninggalkan balapan jenis bebek tahun depan. Ini wajib hukumnya, karena jenjangnya mentok. Jadi harus beralih dan fokus ke Supersports 600.

Bagaimana planning yang akan dilakukan jika dia diplot harus meninggalkan balap bebek dan fokus di Supersports 600 ?
Bisa dimulai dari Kejurnas Supersports dan seri Asia Road Racing Championship. Saya memberi apresiasi keputusan tim Yamaha TJM (Tunggal Jaya Motorindo) yang mengikutsertakannya dalam Malaysian Super Series 2011 yang khusus melombakan pemula untuk balap Supersports 600.

Apakah tidak ada pemikiran digabungkan dengan Doni Tata di kompetisi Asia Road Racing Championship (ARRC)
Saya pikir akan lebih baik jika Topan dibuat terpisah dengan Doni Tata. Apalagi dari tim Yamaha TJM (Tunggal Jaya Motorindo) ikut mendukung prestasinya. Ada sinergi antara pihak Yamaha dan tim. Kita harus saling mendukung dan memberdayakan. Misal secara tim, TJM mensupport ke kompetisi MSS (Malaysian Super Series) atau lainnya, sedang YMKI ke All Japan Championship. Tentu saja, hal ini harus dibicarakan lebih lanjut hingga menghasilkan kesepakatan. Intinya Yamaha akan memberikan apresiasi untuk pembalap potensial yang berprestasi.

BIODATA :
Nama : RAFID TOPAN
Tanggal Lahir : 24 AGUSTUS 1994
Alamat     : JL. MASJID GANG SENTOSA NO. 11 JATI CEMPAKA, PONDOK GEDE, BEKASI.
Ayah : SUGITO
Ibu : SITI ROHIMAH
Tim : YAMAHA CKJ TJM RACING
Mekanik : HAWADIS

PRESTASI :
- Juara I seri III Asia Road Race 2011 India (race 1 & 2), Juara I Seri II
- Asia Road Race 2011 Indonesia (race 1 & 2), Juara I Indoprix 2011 seri
- I dan III Sentul (125 cc), Juara I Indoprix 2011 seri I Sentul (110 cc),
- Juara I seri I Asia Road Race 2011 Malaysia (race 1), peringkat III
- Klasemen akhir ARRC 2010, Juara Nasional 2009 seeded MP1 & MP2.

M. AGUNG DIDU: HARUS BERANI JATUH

Begitu belia. Masih berusia 9 tahun atau masih kelas III SD. Demikian Agung Didu, rider cilik asal Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan yang menjadi racer termuda di Indonesia dan tergabung di tim pabrikan Yamaha Yamalube KYT FDR Trijaya. Ketika melihat segi usianya, masih begitu potensial. So, tinggal bagaimana memolesnnya. Saat ini, Agung Didu yang ternyata baru belajar balap tahun lalu (2011), menjadi perhatian serius pabrikan Yamaha sebagai talenta yang wajib ditingkatkan ke pentas nasional ataupun internasional. | ogy

Mulai kapan anda mengenal motor balap ? Kenapa menyukai road race ? Saya baru belajar balap tahun lalu dan memang suka. Belajar motor langsung pakai motor balap. Jadi belum lama ikut balapan. 

Siapa yang banyak melatih dalam balapan ?Bapak dulunya pembalap dan melatih saya waktu pertama kali belajar balap. Kemudian dilatih juga sama Om Hendriansyah, Om Hokky, Anggi, Sudarmono dan banyak yang kasih nasehat. Di tim juga, Om Rudy melatih saya untuk mandiri saat pasang dan melepas wearpack ataupun sepatu balap. Mereka semua kasih semangat ke saya termasuk dari pinggir lintasan saat saya balapan.

Anda sering ikutan balap di Jawa. Bagaimana dengan sekolah ?Saya sekolah di SDN 213 Sengkang, Kab Wajo. Kalau ada balapan, Mama yang urus untuk ijin sekolah beberapa hari dan diperbolehkan sama guru.

Selain suka balap, apa hobi yang anda senangin ?Saya senang main games. Biasanya mainan sendiri di rumah. Terutama games balap Moto GP. Saya suka Jorge Lorenzo.

Apa keinginan anda selanjutnya dan apa prestasi yang anda inginkan tahun ini ?Saya senang sekali balapan. Jadi ingin berlatih lebih banyak lagi. Saya ingin juara di Motorprix sama Yamaha Cup Race. Doakan saja Om.

Bagaimana masalah mental dan semangat juang mengingat masih 9 tahun ?Ayah dulunya mantan pembalap juga, khususnya untuk wilayah Makasar dan beberapa kali mewakili Sulawesi Selatan dalam event-event berskala nasional. Dia justru belajar motor langsung dengan motor balap. Itu baru tahun lalu (2011). Ayah amati dan cermati motivasi saya. Sempat jatuh dan nangis juga, namun ayah bilang balapan itu harus berani jatuh. Jadi harus kuat. Ini yang kemudian tertanam hingga dia semakin berani saat ini.

Bagaimana dengan strategi ke depan ketika memutuskan Agung Didu serius di balapan road race ?Menambah jam terbang di gelaran-gelaran Pulau Jawa menjadi  prioritas sekarang. Terutama di kelas MP5 atau MP6 yang segi usianya tidak terlalu jauh. Ini buat menjaga emosi. Ayah pikir, kompetisi di Jawa lebih memacu pembalap untuk lebih cepat berkembang. Apalagi saya bergabung di tim Yamaha Trijaya. Kondisi internal tim yang kondusif dan semuanya ikut mendorong secara teknis dan mental membuat saya makin bersemangat. Insya Allah, dia akan saya pindahkan sekolahnya ke Jakarta. Jadi dapat lebih konsen untuk berlatih lebih giat di sirkuit Sentul.

BIODATA :Nama : M. Agung DiduTanggal Lahir : 26 April 2003Sekolah : SDN 213 Sengkang, Kab. Wajo Sulawesi SelatanAyah : H. Fachrul DiduIbu : Hj. AndikaTim : Yamaha Yamalube FDR KYT TrijayaOwner Tim : Rudi HadinataMekanik : Haris Sakti Prabowo (Mlethiz)Team-mate : Sudarmono & Anggi Permana (Indoprix 2012) & M Zaki & Wiby Sakti (Motorprix 2012)

PRESTASI (2012) :- Peringkat IV kelas MP6 Yamaha Cup Race 2012 Tasikmalaya- Peringkat V kelas MP6 Motorprix 2012 Serang- Peringkat V kelas MP6 Motorprix 2012 Jakarta- Juara IV kelas MP3 Walikota Cup 2012 Makassar- Juara II kelas MP6 Walikota Cup 2012 Makassar

Rabu, 19 September 2012

DKI Jakarta Target Sapu Bersih Medali Emas di PON Riau

Provinsi Jakarta siap sapu bersih semua medali emas di ajang balap motor dalam eventPekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 yang akan digelar pada 9-20 September 2012. Sedangkan untuk cabang olahraga bermotor akan diadakan pada 12-14 September di Sirkuit Bangkinang Sport Center, Riau.

Untuk itu besok tanggal 7 September 2012 pembalap Rafid Topan, Ray Ratupori, M. Nurgianto dan M. Dwi Satria dan para mekanik beserta crew sudah akan diberangkatkan menuju Pekanbaru Riau, tuan rumah penyelenggaraan PON 2012.

Keempat pembalap yang terpilih tersebut sudah melalui berbagai proses dan dipersiapkan melalui berbagai latihan, seperti latihan fisik, balap, mental hingga latihan teknik.

"Para pembalap yang kami persiapkan sudah melalui berbagai uji coba seperti latihan di Kemayoran Jakarta dengan lay out track yang sama dengan yang akan digunakan dalam event balap motor di PON nanti " ucap Palma Punta, Ketua Kontingen DKI Jakarta di Gedung Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan, Jakarta siang ini 6 September 2012."Kami sudah sangat siap untuk menyambut event PON 2012 khususnya balap motor. Pembalap dari Yogyakarta mungkin menjadi saingan terberat buat kami," ungkap Ketua IMI DKI Jakarta, A Judiarto kepada SPORTKU.com.

Sementara untuk target medali, Kontingen DKI Jakarta mentargetkan untuk bisa sapu bersih semua medali emas yang berjumlah 4.

"Kelas untuk pembalap masih kami rahasiakan, karena biar mereka (pembalap) siap kapan saja untuk bertanding," tambah A. Judiarto.


"Kondisi motor yang akan dipakai semuanya sama satu merek. Dan nanti setiap pembalap akan diundi untuk mengambil motornya. Jadi untung-untungan, semoga kita mendapatkan motor dengan kondisi yang fit," tutup A. Judiarto.

Rafid Topan Sumbang Emas Untuk DKI Jakarta di PON Riau


Sementara pembalap Hooky Krisdianto dari Jawa Tengah berhak mendapatkan medali perak setelah berhasil unggul dari rivalnya, Anggi Permana dari Jawa Barat yang harus puas dengan medali perunggu.

Sedangkan pada kelas perorangan 110cc, medali emas berhasil digondol oleh pembalap tuan rumah, Ifos Alfa Ria setelah membukukan waktu tercepat 18,06 menit.


Medali perak berhasil dimenangkan Hadi Wijaya dari Kalimantan Barat dan perunggu direbut Ardi Satya Sadarma kontingen Jawa Tengah.

Ratusan Starter Ikuti Matic Race di Jogja


Berita Terkait
Hasil Balap Matic Putaran 3 'KYT-TOP1-INDOTIRE-BRT Master Of Matic Race 2012'
Hasil Balap Matic Seri 2 "KYT-TOP1-INDOTIRE-BRT Master Of Matic Race"
Seri ke-4 Balap Matic Akan Dilaksanakan di Yogyakarta
Helmy Sungkar : Saya Harus Memberikan Yang Terbaik Dalam Kejuaraan Balap Matic
Pembalap Tuan Rumah Dominasi Putaran 3 'KYT-TOP1-INDOTIRE-BRT Master Of Matic Race 2012'
Latihan resmi dan QTT mengawali perlombaan balap matic bertajuk KYT TOP 1 Indotire BRT The Master of Matic Race Championship 2012 seri keempat yang dilaksanakan di Halaman Parkir Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada tanggal 15 September 2012.
"Untuk seri keempat kali ini terdaftar 156 starter," cetus Helmy Sungkar selaku Ketua Penyelenggara dari Trendypromo Mandira.
Dalam obrolannya dengan tim peliput dari SPORTKU.com, Helmy Sungkar juga mengatakan jika pihaknya sudah melakukan promo sejak jauh-jauh hari sebelum event dimulai.
"Sekitar satu bulan yang lalu kami sudah mempromokan event ini melalui bengkel-bengkel dengan cara bagi-bagi brosur yang berisi peraturan dan kelas-kelas yang akan diperlombakan," cetusnya.
Untuk event kali ini, Helmy Sungkar mentargetkan jumlah penonton hingga 2 ribu.
Reportase Dari Lapangan.

Sukmawati Rebut Juara Satu Balap Matic Seri 4 Kelas Wanita



Berita Terkait
Hasil Balap Matic Seri 4 "KYT TOP 1 Indotire BRT The Master of Matic Race Championship 2012"
Ratusan Starter Ikuti Matic Race di Jogja
Seri ke-4 Balap Matic Akan Dilaksanakan di Yogyakarta
Helmy Sungkar : Saya Harus Memberikan Yang Terbaik Dalam Kejuaraan Balap Matic
Pembalap Tuan Rumah Dominasi Putaran 3 'KYT-TOP1-INDOTIRE-BRT Master Of Matic Race 2012'
Promotor balap Helmy SUngkar baru saja menyelesaikan ajang balap maticnya yang kini sudah memasuki seri keempat.

Digelar di halaman parkir Stadion Mandala Krida, Yogyakarta pada  15-16 September 2012, kejuaraan ini diikuti oleh 156 starter.

Sebelas kelas dibuka dalam setiap serinya. Salah satu kelasnya adalah kelas matic khusus wanita.

Di seri keempat lalu, pembalap Sukmawati berhasil keluar sebagai pemenang. Pembalap asal Tangerang yang bernaung di tim Boyan WRX Racing ini terus bermain kompetitif sejak bendera start dikibarkan.

Start dari posisi dua, dirinya terus menunjukkan konsistensinya untuk bisa merebut gelar juara satu. Hingga akhirnya posisi itu berhasil ia rebut.

Sementara pada posisi dua berhasil ditempati oleh Ika Galisa pembalap asal NTB. Indri Barbie yang juga seorang dragster harus puas berada di posisi ketiga.

Menyusul di posisi keempat dan kelima adalah Wati AE dari Lampung dan Inuk Blazer dari Jakarta.
Sukmawati pembalap wanita asal Tangerang bernaung di Boyan WRX Racing Team

sukmawati, Boyan WRX Racing, matic, helmy sungkar, trendypromo mandira, top1, kyt, skutik, balap motor, balap matic, balap motor matic, trendy sport club, stadion mandala krida
sukmawati, Boyan WRX Racing, matic, helmy sungkar, trendypromo mandira, top1, kyt, skutik, balap motor, balap matic, balap motor matic, trendy sport club, stadion mandala krida

Selasa, 17 Juli 2012

PRIMAX DRAG BIKE 2012 SITUBONDO : MINIM BALAP TAPI KAYA RISET

       Force majeur, itu yang terjadi pada hajatan bertitel Primax Drag Bike pekan lalu di Situbondo. Penyebabnya, kurang sadarnya penonton kota Situbondo, sehingga meluber menutup salah satu line lintasan.
“Itupun saya memberikan penawaran terbaik, kalau tak sanggup untuk start, uang pendaftaran dikembalikan. Tapi faktanya, komunitas drag bike karsidenan Besuki, tetap konsisten berlaga,” terang Piter R. Tayu, penyelenggara dari Pamor Enterprise.

Hal ini patut dimaklumi, sebab sudah berkisar 10 tahunan Situbondo tak ada drag bike. “Sedang road race terakhir digelar 2007, tapi penonton road race lebih sadar, sebab road race diidentikan dengan Moto GP yang butuh lebar lintasan konsisten,” urai Sutrisno, tuner serba bisa yang memperkuat tim Motul, Situbondo.

Melihat jumlah peserta, indikasinya komunitas drag bike karisidenan Besuki haus akan even drag bike. Sebab, starter tembus hingga 187 starter, terbagi dalam 10 kelas. Dengan demikian, terbukti bahwa banyak lokal hero di Jatim yang patut dipentaskan.

Memang beda ketika lokasi hajatan digelar diluar Surabaya, tuner daerah terkesan tertantang untuk turun. Hal ini yang terlihat di kelas bebek 2 tak tune up 116 cc, sport 2 tak tune up 155 cc.

Sebab, varian motor ini yang sering bertarung liar untuk zona karisidenan Besuki dan sebagian konsisten diriset buat turun grestrek. “Kalau dirunut dari sejarah, banyak varian ini bekas korekan tuner kawak yang berpindah tangan, selain itu data korekan di level ini cukup banyak,” urai Doni tuner Doni Kepanjen Moto Sport, Kepanjen.

Sisi lain, menariknya pertarungan bebek 4 tak tune up 115 cc cukup sengit. Sebab, podium dikuasai pembalap karisidenan Besuki, sedang Dito Donald mesti puas di urutan ke 2. Kelas ini untuk saat ini dianggap paling sengit di zona ini. Sebab, tuner special yang menangani bebek 4 tak mulai dikuasai oleh tuner muda potensial.

Sipnya, basis motor yang diaplikasi variatif, mulai Jupiter, Crypton, Vega dan Revo ada disini. Maka, pertarungan yang terjadi di level ini, terkesan tak saling contek korekan. “Prinsipnya, tuner zona karsidenan Besuki memiliki gengsi lebih tinggi pada bidang yang lagi diseriusi,” lontar Amos tuner Situbondo mantan manajer Agip Racing Team, Jember era 2005.

Faktanya, pengembangan riset korekan mesin lebih pesat. “Hal ini ditengarai mulai ramai diberlakukan katup special engine yang diburu di Jogja,” yakin Ayung Box pembalap sekaligus tuner tim Box racing Team, Bondowoso.

Begitu juga urusan desain noken as, rata-rata sudah memakai noken as berbasis noken Estilo. “Artinya, kalau tuner muda potensial zona ini sudah bisa meramu noken as mobil, maka dipastikan pengembangan riset bebek 4 tak di zona ini lebih pesat,” yakin Nanang tuner Jepang Motor, Sidoarjo. | pid

DRAGBIKE IMI JATENG CUP 2012 SEMARANG

         Indonesia (IMI) Jawa Tengah mengagendakan kejurda dragbike dengan label IMI Jateng Cup 2012 yang diskedulkan terdapat tiga seri. Yup, seri pembuka dihelat hari Minggu, 13 Mei di Sirkuit Tawang Mas PRPP Semarang yang menjadikan sebuah sirkuit permanen andalan ibu kota Jawa Tengah ini dengan pacuan trek khas 201 meter yang diikuti sebanyak 295 starter.


“Kami agendakan ada 3 seri yakni perdana di Semarang, seri kedua 30-1 juli di Pati dan seri 3 atau terakhir kembali di Semarang 23-24 september” ujar Dedi Satria Budiman dari Sport Eve Sport Event Club, penyelenggara kejuaraan ini.

Demikian pula yang ditambahkan oleh Dedi, bahwa kejuaran dragbike ini untuk memberikan sarana pembinaan para pembalap khususnya Jateng. Memang dari ajang dragbike ini menjadikan sebuah momentum tersendiri guna mendidik atau mendulang para pembalap Jawa Tengah untuk unjuk gigi.

Dari sini para pencarian pembalap potensial Jateng di jalur pantura disalurkan ke dalam dua kelas yakni sport 2 tak standart 155cc karisidenan Semarang dan Karisidenan Pekalongan. “Kami melihat animonya para pembalap pantura khususnya karisidenan Semarang dan Pekalongan sangat tinggi.

Paling tidak dengan du kelas ini bisa melihat atau mencari pembalap pantura yang bagus, serta pembalap pemula jadi tak perlu patah arang,” tutur Dedi. “Iya adanya kelas karisidenan Semarang ini bisa digalakkan terus sehingga para pemula Semarangan dapat diwadahi” bilang Barra Wedha pembalap Semarang yang mulai berkiprah dengan membela tim Marcelio Motor Sport.

Hal serupa juga diangguki oleh Eko Chodok, pembalap kota Atlas yang tak asing lagi di dunia dragbike ini mengungkapkan dengan dibukanya kelas karisidenan ini dapat mengukur kemampuan bertarung, mental dan skill-nya meski hanya membetot gas sport 2tak standart 155cc berupa kuda besi Kawasaki Ninja.

Bukan hanya itu saja, para pembalap pantura karisidenan Pekalongan sangat diuntungkan dengan adanya kelas ini. Namun sangat disayangkan bahwa momen ini nggak dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pembalap pantura khususnya Batang, Pekalongan, Pemalang dan Tegal.

Pasalnya di kelas karisidenan Pekalongan ini hanya diikuti sebanyak 10 peserta. “Dengan adanya kelas ini pembalap pantura sangat diwadahi, sehingga bisa menggali untuk saling bersaing menjadi bagus serta barang tentu mengasal skill lebih tajam lagi,” ungkap Anggun Peang pria asal Pemalang yang membawa nama tim Danang Luas Indah, | why

Sabtu, 14 Juli 2012

Balap Drag Bike di Senayan, Jakarta Diikuti Oleh Sekitar 590 Starter


Pertamina Enduro KYT Drag Bike Championship 2012 Seri 3 yang dilaksanakan di Parkir Timur Senayan, Jakarta pada tanggal 14-15 Juli 2012 banyak menarik perhatian para penghobi kecepatan terutama adu balap di trek lurus.
Helmy Sungkar bersama Trendypromo Mandira yang mengemasnya dengan apik tak urung membuat para dragster berduyun-duyun mendatangi lokasi trek sepanjang 201 meter (450 meter hingga jarang pengereman).
Helmy Sungkar mengatakan, "Alhamdulillah sampai saat ini sudah ada 590-an starter yang terdaftar. Memang, seperti kita ketahui balap drag bike di Indonesia saat ini sedang populer."
Pada penyelenggaraan seri tiga ini, memang menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para penghobi balap drag bike. Tenggang waktu tiga bulan, dari bulan April diseri dua lalu yang diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah, para dragster seakan-akan sudah haus untuk ngegas.
Tak heran pula jika pada seri 3 ini diikuti oleh 590-an starter. Jumlah ini pun melampaui target dari 400-500 peserta yang ditargetkan oleh Helmy Sungkar. Pada seri satu lalu di Surabaya, Jawa Timur hanya diikuti oleh 433 starter dan seri kedua diikuti oleh 553 starter.

Jumat, 13 Juli 2012

Drag Bike Kediri

Hasil Balap :
Kelas Bebek 2 Tak 125 cc
1. Richo Bochel
2. Galang Rizky
3. Agung Unyil

Kelas Bebek 4 Tak 130 cc
1. Yogi Keycot
2. Arif Tijil
3. Agung Unyil

Kelas Bebek 4 Tak 155 cc Tune Up
1. Yogi Keycot
2. Gopar Tomcat
3. Andi Gandos

Kelas Matic 200 cc
1. Richo Bochel
2. Adi S Tuyul
3. Tony Cupang

Kelas Sport 2 Tak 155 cc
1. Adi S Tuyul
2. Andi Memet
3. Tony Cupang

Kelas Sport 4 Tak 200 cc Tune Up
1. Richo Bochel
2. Andi Memet
3. Tony Cupang

Kelas Bebek 2 Tak 116 cc
1. Agung Unyil
2. Guruh Juwet
3. Diki Joss

Kelas Bebek 4 Tak 115 cc Tune Up
1. Yogi Keycot
2. Tony Cupang
3. Doni awe-awe

Kelas Bebek 4 Tak 1500 cc Standart FU
1. Andik Gombeng
2. Arif Tijil
3. Rizki Unyil

Kelas Bebek 4 Tak 200 cc Tune Up
1. Adi S Tuyul
2. Agung Unyil
3. Arif Tijil

Kelas Bebek 2 Tak 116 cc Standar Lokal
1. Guruh Jiwet
2. Anggi Hood
3. Fajar Jamrot

Kelas Bebek 4 Tak 116 cc Standar Lokal
1. Guruh Jiwet
2. Dedy Keceng
3. Handika W2 Speed

Kelas Bebek 4 Tak 150 cc Standar Lokal
1. Muni Junior
2. Syamsul Kliwon
3. Dedy Keceng

Kelas FFA
1. Adi S Tuyl
2. Agung Unyil
3. Richo Bochel

Kejurnas Drag Bike Mojoagung, Enam Kelas


Setelah sekian tahun drag bike Indonesia banyak digelar tanpa label kejuaraan nasional. Kini memasuki pertengahan tahun 2012 label kejuaraan nasional (kejurnas) menempel di gelaran Surya12 Drag Bikes Championship 2012 (S12DBC).

FINAL DI BANDUNG
Kali ini seri kejurnas S12DBC di Mojoagung (23/6) langsung dijejali oleh 250 starter yang datang dari berbagai kota di Jatim. Bahkan yang dari luar Jatim seperti pembalap Jawa Tengah dan tim dari Jakarta menyempatkan ikut meskipun nyaris semua seri digelar di Jatim. “Pengin nyoba aja ikut kejurnas. Baru seri Mojoagung ini kami ikut,” jelas Bowo Samsonet, dragster asal Jateng yang memperkuat tim MC Racing.
Kota Mojoagung sendiri menjadi seri ke-2 gelaran S12DBC yang sebelumnya dihelat di kota Gresik sebagai seri perdana(16/6). “Memang mayoritas event banyak di Jatim itu lantaran sponsor utama kita Djarum 12 asalnya di Jatim,” jelas Judiarto, owner sekaligus promotor dari Lighting Production penyelenggara S12DBC.
Untuk kelas yang dikejurnaskan, Judiarto menetapkan 6 kelas seperti yang tertera di buku regulasi saat pendaftaran. Antara lain, bebek 4-tak tune up s/d 130 cc, bebek 2-tak tune up s/d 150 cc, bebek 4-tak s/d 155 cc, sport 2-tak tune up s/d 155 cc, sport 4-tak tune up s/d 200 cc dan matic tune up s/d 200 cc. “Ada penambahan di kelas matic karena kelas itu paling ramai juga peminatnya,” imbuh Judiarto.
Even digelar cukup menarik karena tepat diatas garis start dibuat panggung berukuran besar. Panggung itu diisi band-band sekaligus sexy dancers dan DJ show. Tampak penonton terhibur dengan aksi panggungnya. “Kesannya mewah kalau ada panggung dan musiknya,” jelas Eko Kodok, joki Jateng yang sukses menyabet posisi ke 2 di kelas Sport 2-tak 140 cc.
Semakin meriah dengan hadirnya aksi 3 orang free styler bule asal Amerika yang mengendarai moge yang beraksi di pertengahan lomba. “Suasananya jadi lebih hidup dan semarak. Penonton begitu antusias. Luar biasa,” jelas Inus Triamboko, pengawas lomba dari Pengda IMI Jatim. 

Hasil Lomba
Sport 2
1. Adi S tuyul
2. Eko Kodok
3. Bowo Samsonet

Bebek 4 Tak 150 cc Standar Lokal
1. Erwin Ridho SK
2.Andi Wibowo
3. Andi Beng

Bebek 2 Tak 116 cc Standar Lokal
1. Obeth Rangge
2. Yoga Sogol
3. Yudi Buyut

FFA
1. Riko Boncel
2. Bowo Samsonet
3. Taufik OP

Bebek 4 Talk 200 cc
1. Jhon Pells
2. Tony Chupank
3. Eko Kodok

Sport 4 Talk 200 cc
1. Adi S Tuyul
2. Galang Rizky
3. Arif Tijil

Kamis, 12 Juli 2012

Serunya Ngebut Dengan Motor Drag













Jadwal Kejurnas Drag Bike 2012

 Kejuaraan nasional drag bike bernama Pertamina Enduro KYT Drag Bike 201 M Championship 2012 sudah berjalan 2 seri.

Seri pertama telah berlangsung di Surabaya, Jawa Timur (25-26 Februari 2012) sedangkan seri keduanya baru saja berlangsung beberapa hari lalu di Solo, Jawa Tengah (7-8 April 2012).

Trendypromo Mandira besutan Helmy Sungkar masih akan menghadirkan kejuaraan adu balap di trek lurus ini sebanyak 4 seri yang masih tersisa ditahun 2012 ini.

Berikut jadwal lengkapnya :
Seri 1 : Surabaya, Jawa Timur (25-26 Februari 2012)
Seri 2 : Solo, Jawa Tengah (7-8 April 2012)
Seri 3 : Senayan, Jakarta (14-15 Juli 2012)
Seri 4 : Bandung, Jawa Barat (8-9 September 2012)
Seri 5 : Sleman, Jogjakarta (13-14 Oktober 2012)
Seri 6 : Kemayoran, Jakarta (24-25 November 2012)

Final Pertamina Enduro KYT Drag Bike Championship 2012 seri ke-2, Solo (7-8 April 2012)

Rabu, 11 Juli 2012

Dunia Balap Itu Indah: 201M GasS

Dunia Balap Itu Indah: 201M GasS

201M GasS

Disini ku cuma nak biasa yg jauh ri sempurna. ku cm mo ksih thu keteman2 smua hdb di jln itu bukan berrti kmi jaht. kmi mengais rejeki dri setiap ritme RPM yg keluar dri mesin kami. jgn menganggap kmi sebagai momok krn kmi inggin menunjukkan bahwa kami ada dan kami juga manusia biasa.