Selasa, 22 Juli 2014

DRAG BIKE 2014; STROKE UP VS STANDART, NINJA RANGKA STANDART, INI RESEPNYA!


Di Ninja rangka standart kerap menjadi pertarungan antara yang benar-benar standar stroke-nya dan yang stroke up.Menaikan langkah torak ini bukan rahasia dan hal baru. Tapi belakangan cerita harus sembunyi-sembuyi alias kucing-kucingan seperti  di VSC Ramdhhan Drag Bike Nite Race (13/7) lalu.
Di beberapa event trik itu sebenarnya dilarang, tapi ada juga panitia yang membolehkan. Stroke up otomatis kapasitas silinder membengkak dari standartnya, memang tak lebih dari 155 cc seuai aturannya. Dan telah ada yang menemukan settingan dengan presisi, meski di awal-awal dinilai lebih susah.
Bagi pemeriksa teknik di beberapa event toleransinya 155 cc tanpa perlu melihat penambahannya dari cara apa?  “Aturannya disebut kapasitas silinder sesuai dengan standart, tapi seringkali tanpa discrut. Harusnya dipertegas lagi, biar adil,” nilai Taufiq Dwi Jatmiko atau akrab disapa Taufik Omponk, joki sekaligus pemilik OP 27 Racing, Jogja yang mengaku Ninja rangka standartnya masih dengan stroke standart.
Tapi menurut Aan, juru korek OP 27, dengan langkah standart tinggi lubang buang alias exsos nggak perlu tinggi amat dan putaran atasnya sudah oke. Masih kata  Aan kalo pun Ninja rangka standartnya kerap podium, tidak semata-mata  dengan stroke standart, tapi satu kesatuan dengan seluiruh modifikasi mesin, dilanjutkan dengan setting, tambah lagi riset, hehe. 
Artinya, kalo si mekanik bisa melakukan itu, stroke-up harusnya lebih unggul. “Tambah langkah, torsi didapat di rpm lebih rendah. Bisa membantu putaran bawah yang dibutuhkan, lantaran gigi rasio Ninja standart saat ini lebih berat. Memang nggak gampang, harus menata ulang TMB alias titik mati bawah,” jelas Indra Indra Baskara, asisten ahli di RAT Motor Sport, Sidoarjo, Jatim serius.
Toleransi naik stroke pada Ninja ini hanya 0,4-0,5 mm. Lebih dari itu ya kapasitasnya juga lebih, nggak sesuai aturan. Biasanya blok silinder bagian bawah dipotong separuhnya dari jumlah penambahan stroke-up. Paking standart dicopot, yang tersisa aluminiumnya aja. “Lubang buang  naik jadi total 29 mm, dan lubang transfer naik 0,5 mm,” urai Indra seraya sebut kapasitas silinder naik dikisaran 153 cc dengan setang piston tetap standar lantaran hanya menggunakan kruk-as Kawasaki ZX yang big-endlebih jauh 0.3 mm. Katanya, racikan itu ‘menu’ podium juga. Wow! 
Penyesuaian lain pada pengapian AC (CDI RC), magnet spull pakai Ninja lama, membran dipotong stopernya. Pastinya, tak sesederhana itu brosist. Bisa dimaklumi, beberapa mekanik papan atas pun mengakui stroke-up masih perlu riset lanjutan. Tapi tak ada salahnya, bila ingin konsultasi lebih lanjut, silakan hubungi Indra di pin BB 28872529.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar