Selasa, 02 Oktober 2012

Ninja 09 Surabaya : 7,7 DETIK, WAJIB FULL THROTTLE


Paling strategis, dari joki drag pensiun kemudian jadi tuner. Itu perlakuan Rovino Sanjaya, mantan joki drag top era 94 – 2005. Sekarang Rovino justru menggandeng mantan rivalnya yang dulu. Jadi rivalnya yang terberat menurutnya saat itu, sekarang dicomot jadi joki, macam Agung Unyil, David Kancil dan Ricko Bochel. Untuk sama-sama memperkuat tim BJ Boys Himalaya Rovs Speed yang diarsitekinya.

Paling fresh, Ninja 2 tak korekannya dipacu join oleh ketiga joki. Bagaimana korekan ala Rovino yang sanggup membekukan 7,7 detik di 201 meter ?. Tak merasa sombong dan lupa dengan kulitnya, Ino jujur mengutarakan beberapa konsep korekan diaplikasi dari beberapa tuner gaek yang pernah diikutinya saat menjadi joki.

Macam pola pemakaian katup super KIPS, yang program buka tutup katup dipatenkan pada bukaan penuh. Kalau dikonversikan pada kontur lubang buang sangat ekstrem, sebab terlalu banyak peluang gas sisa pembakaran yang dibuang.

Itu saja tinggi lubang exhaust masih diremer dijadikan 29 mm dan lebarnya 39 mm dan dilepas knalpot DBS, dengan perut ramping. “Tak bisa ditawar, cara bawaan wajib full throttle,” kata Ino.

Masih diseputaran porting silinder, tinggi lubang transfer dinaikkan menjadi 42 mm, itu terpenting. Agar timing masuknya gas segar yang dibilas menuju ke silinder lebih lama, dengan begitu debit gas segar jadi meningkat dan terjadinya kompresi di ruang bakar yang berkapasitas 15 cc makin meningkat pula.

Dari sini suplai gas segar disempurnakan, dilayani Keihin PWM 38 mm dan diseting basah, dengan main jet 158 dan pilot jet 55 diteruskan pemakaian membran standar. “Asli konsep korekan jagoan full throttle !. Putaran mesin wajib dikail tinggi terus,” semangat Ino.

Part pengapian juga sip, rotor magnet bertahan orsi Ninja 150 dengan timing 7 derajat sebelum TMA. Itu artinya, untuk mendapat putaran yang langsam, mesti dikail di 3000 rpm.

Program pengapiannya dipercayakan CDI Denso konsep full DC. Dan grafik maping pengapian di peak power disempurnakan koil special engine KX-125, dengan kondisi kabel yang dipotong 4,5 cm, untuk mempersingkat output arus listrik.


Mesin yang berganti tipikal rpm tinggi ini, agar optimal ditransfer menjadi speed, gigi rasio dibenahi ulang. Perhitungan gigi rasio juga melegenda, sejak 97-an. Gigi 1(25-11) dan 2(29-18).

Perhitungan gigi 1 berdasar pada tipikal lubang buang yang ketambahan extra port dari super KIPS, jadi bawaannya panjang dan sempurna diolah menjadi speed. Sedang gigi 2 lebih rapat ke gigi 3, jadi power gigi 2, kental bawaannya tak bisa panjang-panjang. Dari sini didapat rotasi transfer speed mesin lebih singkat dengan grafik meningkat. | pid

SPEK KOREKAN
Koil : Kawasaki KX-125
CDI : Denso
Knalpot : DBS
Piston : Ninja side A
Karbu : Keihin PWM 38 mm
Final gear : 15-37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar