Selasa, 02 Oktober 2012

M. AGUNG DIDU: HARUS BERANI JATUH

Begitu belia. Masih berusia 9 tahun atau masih kelas III SD. Demikian Agung Didu, rider cilik asal Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan yang menjadi racer termuda di Indonesia dan tergabung di tim pabrikan Yamaha Yamalube KYT FDR Trijaya. Ketika melihat segi usianya, masih begitu potensial. So, tinggal bagaimana memolesnnya. Saat ini, Agung Didu yang ternyata baru belajar balap tahun lalu (2011), menjadi perhatian serius pabrikan Yamaha sebagai talenta yang wajib ditingkatkan ke pentas nasional ataupun internasional. | ogy

Mulai kapan anda mengenal motor balap ? Kenapa menyukai road race ? Saya baru belajar balap tahun lalu dan memang suka. Belajar motor langsung pakai motor balap. Jadi belum lama ikut balapan. 

Siapa yang banyak melatih dalam balapan ?Bapak dulunya pembalap dan melatih saya waktu pertama kali belajar balap. Kemudian dilatih juga sama Om Hendriansyah, Om Hokky, Anggi, Sudarmono dan banyak yang kasih nasehat. Di tim juga, Om Rudy melatih saya untuk mandiri saat pasang dan melepas wearpack ataupun sepatu balap. Mereka semua kasih semangat ke saya termasuk dari pinggir lintasan saat saya balapan.

Anda sering ikutan balap di Jawa. Bagaimana dengan sekolah ?Saya sekolah di SDN 213 Sengkang, Kab Wajo. Kalau ada balapan, Mama yang urus untuk ijin sekolah beberapa hari dan diperbolehkan sama guru.

Selain suka balap, apa hobi yang anda senangin ?Saya senang main games. Biasanya mainan sendiri di rumah. Terutama games balap Moto GP. Saya suka Jorge Lorenzo.

Apa keinginan anda selanjutnya dan apa prestasi yang anda inginkan tahun ini ?Saya senang sekali balapan. Jadi ingin berlatih lebih banyak lagi. Saya ingin juara di Motorprix sama Yamaha Cup Race. Doakan saja Om.

Bagaimana masalah mental dan semangat juang mengingat masih 9 tahun ?Ayah dulunya mantan pembalap juga, khususnya untuk wilayah Makasar dan beberapa kali mewakili Sulawesi Selatan dalam event-event berskala nasional. Dia justru belajar motor langsung dengan motor balap. Itu baru tahun lalu (2011). Ayah amati dan cermati motivasi saya. Sempat jatuh dan nangis juga, namun ayah bilang balapan itu harus berani jatuh. Jadi harus kuat. Ini yang kemudian tertanam hingga dia semakin berani saat ini.

Bagaimana dengan strategi ke depan ketika memutuskan Agung Didu serius di balapan road race ?Menambah jam terbang di gelaran-gelaran Pulau Jawa menjadi  prioritas sekarang. Terutama di kelas MP5 atau MP6 yang segi usianya tidak terlalu jauh. Ini buat menjaga emosi. Ayah pikir, kompetisi di Jawa lebih memacu pembalap untuk lebih cepat berkembang. Apalagi saya bergabung di tim Yamaha Trijaya. Kondisi internal tim yang kondusif dan semuanya ikut mendorong secara teknis dan mental membuat saya makin bersemangat. Insya Allah, dia akan saya pindahkan sekolahnya ke Jakarta. Jadi dapat lebih konsen untuk berlatih lebih giat di sirkuit Sentul.

BIODATA :Nama : M. Agung DiduTanggal Lahir : 26 April 2003Sekolah : SDN 213 Sengkang, Kab. Wajo Sulawesi SelatanAyah : H. Fachrul DiduIbu : Hj. AndikaTim : Yamaha Yamalube FDR KYT TrijayaOwner Tim : Rudi HadinataMekanik : Haris Sakti Prabowo (Mlethiz)Team-mate : Sudarmono & Anggi Permana (Indoprix 2012) & M Zaki & Wiby Sakti (Motorprix 2012)

PRESTASI (2012) :- Peringkat IV kelas MP6 Yamaha Cup Race 2012 Tasikmalaya- Peringkat V kelas MP6 Motorprix 2012 Serang- Peringkat V kelas MP6 Motorprix 2012 Jakarta- Juara IV kelas MP3 Walikota Cup 2012 Makassar- Juara II kelas MP6 Walikota Cup 2012 Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar