Force majeur, itu yang terjadi pada hajatan bertitel Primax Drag Bike
pekan lalu di Situbondo. Penyebabnya, kurang sadarnya penonton kota
Situbondo, sehingga meluber menutup salah satu line lintasan.
“Itupun saya memberikan penawaran terbaik, kalau tak sanggup untuk
start, uang pendaftaran dikembalikan. Tapi faktanya, komunitas drag bike
karsidenan Besuki, tetap konsisten berlaga,” terang Piter R. Tayu,
penyelenggara dari Pamor Enterprise.
Hal ini patut dimaklumi,
sebab sudah berkisar 10 tahunan Situbondo tak ada drag bike. “Sedang
road race terakhir digelar 2007, tapi penonton road race lebih sadar,
sebab road race diidentikan dengan Moto GP yang butuh lebar lintasan
konsisten,” urai Sutrisno, tuner serba bisa yang memperkuat tim Motul,
Situbondo.
Melihat
jumlah peserta, indikasinya komunitas drag bike karisidenan Besuki haus
akan even drag bike. Sebab, starter tembus hingga 187 starter, terbagi
dalam 10 kelas. Dengan demikian, terbukti bahwa banyak lokal hero di
Jatim yang patut dipentaskan.
Memang beda ketika lokasi hajatan
digelar diluar Surabaya, tuner daerah terkesan tertantang untuk turun.
Hal ini yang terlihat di kelas bebek 2 tak tune up 116 cc, sport 2 tak
tune up 155 cc.
Sebab, varian motor ini yang sering bertarung
liar untuk zona karisidenan Besuki dan sebagian konsisten diriset buat
turun grestrek. “Kalau dirunut dari sejarah, banyak varian ini bekas
korekan tuner kawak yang berpindah tangan, selain itu data korekan di
level ini cukup banyak,” urai Doni tuner Doni Kepanjen Moto Sport,
Kepanjen.
Sisi lain, menariknya pertarungan bebek 4 tak tune up
115 cc cukup sengit. Sebab, podium dikuasai pembalap karisidenan Besuki,
sedang Dito Donald mesti puas di urutan ke 2. Kelas ini untuk saat ini
dianggap paling sengit di zona ini. Sebab, tuner special yang menangani
bebek 4 tak mulai dikuasai oleh tuner muda potensial.
Sipnya,
basis motor yang diaplikasi variatif, mulai Jupiter, Crypton, Vega dan
Revo ada disini. Maka, pertarungan yang terjadi di level ini, terkesan
tak saling contek korekan. “Prinsipnya, tuner zona karsidenan Besuki
memiliki gengsi lebih tinggi pada bidang yang lagi diseriusi,” lontar
Amos tuner Situbondo mantan manajer Agip Racing Team, Jember era 2005.
Faktanya,
pengembangan riset korekan mesin lebih pesat. “Hal ini ditengarai mulai
ramai diberlakukan katup special engine yang diburu di Jogja,” yakin
Ayung Box pembalap sekaligus tuner tim Box racing Team, Bondowoso.
Begitu
juga urusan desain noken as, rata-rata sudah memakai noken as berbasis
noken Estilo. “Artinya, kalau tuner muda potensial zona ini sudah bisa
meramu noken as mobil, maka dipastikan pengembangan riset bebek 4 tak di
zona ini lebih pesat,” yakin Nanang tuner Jepang Motor, Sidoarjo. | pid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar