Selasa, 17 Juli 2012

DRAGBIKE IMI JATENG CUP 2012 SEMARANG

         Indonesia (IMI) Jawa Tengah mengagendakan kejurda dragbike dengan label IMI Jateng Cup 2012 yang diskedulkan terdapat tiga seri. Yup, seri pembuka dihelat hari Minggu, 13 Mei di Sirkuit Tawang Mas PRPP Semarang yang menjadikan sebuah sirkuit permanen andalan ibu kota Jawa Tengah ini dengan pacuan trek khas 201 meter yang diikuti sebanyak 295 starter.


“Kami agendakan ada 3 seri yakni perdana di Semarang, seri kedua 30-1 juli di Pati dan seri 3 atau terakhir kembali di Semarang 23-24 september” ujar Dedi Satria Budiman dari Sport Eve Sport Event Club, penyelenggara kejuaraan ini.

Demikian pula yang ditambahkan oleh Dedi, bahwa kejuaran dragbike ini untuk memberikan sarana pembinaan para pembalap khususnya Jateng. Memang dari ajang dragbike ini menjadikan sebuah momentum tersendiri guna mendidik atau mendulang para pembalap Jawa Tengah untuk unjuk gigi.

Dari sini para pencarian pembalap potensial Jateng di jalur pantura disalurkan ke dalam dua kelas yakni sport 2 tak standart 155cc karisidenan Semarang dan Karisidenan Pekalongan. “Kami melihat animonya para pembalap pantura khususnya karisidenan Semarang dan Pekalongan sangat tinggi.

Paling tidak dengan du kelas ini bisa melihat atau mencari pembalap pantura yang bagus, serta pembalap pemula jadi tak perlu patah arang,” tutur Dedi. “Iya adanya kelas karisidenan Semarang ini bisa digalakkan terus sehingga para pemula Semarangan dapat diwadahi” bilang Barra Wedha pembalap Semarang yang mulai berkiprah dengan membela tim Marcelio Motor Sport.

Hal serupa juga diangguki oleh Eko Chodok, pembalap kota Atlas yang tak asing lagi di dunia dragbike ini mengungkapkan dengan dibukanya kelas karisidenan ini dapat mengukur kemampuan bertarung, mental dan skill-nya meski hanya membetot gas sport 2tak standart 155cc berupa kuda besi Kawasaki Ninja.

Bukan hanya itu saja, para pembalap pantura karisidenan Pekalongan sangat diuntungkan dengan adanya kelas ini. Namun sangat disayangkan bahwa momen ini nggak dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pembalap pantura khususnya Batang, Pekalongan, Pemalang dan Tegal.

Pasalnya di kelas karisidenan Pekalongan ini hanya diikuti sebanyak 10 peserta. “Dengan adanya kelas ini pembalap pantura sangat diwadahi, sehingga bisa menggali untuk saling bersaing menjadi bagus serta barang tentu mengasal skill lebih tajam lagi,” ungkap Anggun Peang pria asal Pemalang yang membawa nama tim Danang Luas Indah, | why

Tidak ada komentar:

Posting Komentar