Minggu, 30 Maret 2014

Persaingan Honda dan Yamaha di Motoprix Region 3 Mataram


Seri perdana Motoprix Region 3 digelar kemarin (22-23/3) di Sirkuit Selagalas, Mataram, NTB. Tercatat 37 pembalap dan 70 starter dari Bali, NTB, dan NTT yang mengikuti seri ini. Seperti di prediksi kebanyakan, dua team dari dua pabrikan besar menguasai jalannya race kelas seeded (MP1 dan MP2) mulai dari latihan resmi, QTT dan race day. Dua team tersebut adalah Astra RT BALI (Honda) dengan pembalap Roy Nugraha dan Yuda Mandiry, YAMAHA YAMALUBE WINS NHK dengan Ketut Madiasta dan Avin S P. Duo pembalap Astra RT BALI, Roy Nugraha dan Yudha Mandiry tampil cemerlang di sesi latihan bebas dan QTT. Namun dalam balapan berbagai hal bisa terjadi, hanya Roy Nugraha yang bisa merebut juara di kelas MP2 (110 cc Seeded) sedangkan teman satu teamnya Yudha Mandiry puas di urutan kedua kelas MP1(125 cc Seeded).
Di kelas MP 2 pembalap Astra RT BALI Yuda Mandiry mengalami insiden saat warm up lap, ban belakangnya slide sehingga terjatuh dan ditabrak oleh Ketut Madiasta yang sedang melaju. “Kejadiannya cepat sekali dan jaraknya juga sangat dekat, saya nggak sempat ngerem” kata Afem (panggilan akrab Ketut Madiasta). Diduga insiden tersebutlah yang membuyarkan konsentrasi Yuda Mandiri sehingga gagal meraih podium. Sedangkan di race MP 1 giliran Roy yang terkena sial, Roy mesti masuk Paddock lebih awal karena kendala teknis, “Kendala teknis di head, ada baut yang putus dan oli pun akhirnya bocor” kata Roy yang berjanji akan tampil habis habisan di seri dua.
Sementara itu team YAMAHA YAMALUBE WINS NHK juga menggondol dua gelar yaitu juara satu kelas MP1 oleh Ketut Madiasta (Afem) dan juara 2 MP2 oleh Avin SP. Seusai mengalami insiden dengan yuda saat warm up lap afem mengalami kendala teknis sehingga gagal untuk juara. “Setelah insiden ternyanta handle kopling putus dan nggak ada waktu untuk perbaiki” kata Afem yang juga akan menggila di seri 2.

Sekretariat IMI Jatim Pindah ke RUKO MANYAR MAS

Dimasa sulit sekarang ini, IMI Jatim berusaha berdiri sendiri dengan ditandai pindahnya Kantor Sekretariat lama di Jl. Kertajaya 155 Surabaya ke Ruko Manyar Mas Jl. Raya Manyar 63 / Kav. 27 Surabaya. Letak geografis kantor IMI Jatim ini mudahnya di seputaran Kebun Bibit Surabaya dan berdekatan dengan Terminal kota Bratang.
Bangunan dengan luas 4,8 x 13 meter berlantai tiga tersebut letaknya tepat ditengah dikawasan pusat Bisnis gang Pumpungan. Dan ditempati sejak 1 Maret 2014 lalu. “ Kantor ini masih sewa dalam satu periode kepengurusan dan sewanya lumayan mahal sekitar 75 juta setahun. Namun kita berusaha fasilitas sudah lengkap layaknya sebuah kantor “ terang Dwi Kusmantoro Wakil bendahara IMI Jatim.
Dalam keseharian, kantor IMI hanya dihuni 5 karyawan kantor dan sebagian pengurus IMI Jatim. Fasilitaspun tetap dikedepankan dengan memasang Internet dan di share lewat WIFI secara terbuka. Jadi jika para Biker club bertandang ke kantor IMI Jatim yang baru dengan leluasa parkir didepan Ruko dan langsung di Cafe lantai dasar dengan fasilitas Hot Spot Area.

Sabtu, 29 Maret 2014

Drag Bike 2014 Banjarnegara; 550 Starter, Wow! Chodox Jadi Caleg!


Benar prediksi potrtal ini. Banjarnegara yang masuk wilayah karesidenan Banyumas di Jateng,  punya tradisi balap karapan yang mengakar. Buktinya di Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 (seri 1) di lintasan Kenteng-Madukara (depan kampus Politeknik), Banjarnegara (23/3), pesertanya menyemut, ngalahin jumlah peserta kampanye.
Sayangnya animo yang tinggi itu terbentur izin pemakaian lintasan. Semula di alun-alun Banjarnegara,  tapi terpaksa pindah. “Mudah-mudahan seri berikutnya bisa di tempat semula,” kata Adam, koordinator penyelenggara.Tuh peserta  tembus 570 starter, 70% adalah jagoan lokal yang memang hanya muncul musiman.  Macam di event yang digarap Serayu Production menggandeng Club Motor Solo (CMS) ini.  Itu lantaran cerdiknya penyelenggara membidik kelas FU standart dan Ninja rangka standart.

Diakui Jhon PK (Madura), “Tipikal aspalnya ideal, tapi lintasan sangatsempit. Riskan untuk kelas sport, di ujung lintasan juga harus lebih ekstra waspada,” nilai Jhon yang mulai kembali bertaji itu.
Dari lokasi dilaporkan beberapa joki papan atas tampak hadir seperti Dwi Batank (Semarang), Hendra Kecil (Magelang), VP Mboted (Jogja). Mereka siap berkompetisi sekaligus menghibur ribuan pasang mata yang sudah memadati sisi kanan-kiri lintasan di balik pagar BRC. Sayang meski sudah membayar tiket 25 ribu, mereka tak akan saksikakan aksi maesto drag bike tanah air Eko Chodox Sulistyo.
“Minggu ini aku libur, lagi santai bersama keluarga. Tapi saya nggak ikut jadi caleg seperti isu,” kata Chodox sembari ngakak dari balik telepon. Chodox menaku berada di Kalimantan bersama nona-nona manis.

DRAG BIKE 2014 BANJARNEGARA; SONIC VS FU, CEPER TERCEPAT BEBEK 200!


Duel menarik Bbebek 4-Tak TU 200 cc. Tak kalah seru antara Valentino Rossi dan Marc Marquez di Qatar. Honda Sonic korekan Yong Mustofa alias Yong’s dan FU Solo karya Wawan Kriastiarto. Dua motor itu yang mendominasi lima podium di Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 di Banjarnega, Jateng, 23 Maret.


Juga hadirnya Ceper berbendera Yong’s Motor Nano-Nano Marcellio itu, memberikan hiburan tersendiri bagi ribuan penonton di Jln. Kenteng-Madukara (depan Politeknik).  Itu diakui Pupung Rivaldo,  penonton berstatus pelajar SMK, “Sonic itu identik dengan teknologi Thailand, kapan lagi bisa lihat duel FU yang karya mekanik lokal,” nilainya.
Kali ini Sonic yang disetal pada pemampatan ruang bakar atau kompresi 15:1 lebih unggul. Faktanya,  Fandi Pendol (Semarang) dengan motor yang sama pun bisa menguntit di posisi kedua dengan 7.703 detik. Yong menyebut ‘spek’ Sonic dipermak ulang pakai  piston LHK forging dengan diameter 66 mm dan langkah piston diubah 58 mm.
Torsinya dibikin kaya dibanding sebelumnya stroke terlalu pendek. “Sehingga motor lebih enak saat start, tidak liar,” jelas Yonk sembari bercerita spek lainnya macam klep in disetel lagi membuka 20o dan menutup 53o. Klep out menutup 21o dan membuka 53o.  Pokoknya masih banyak yang ia ceritakan, nanti saja ditulis di MODIFIKASI
Lain hal dengan Wawan yang kali ini hadir langsung di lintasan, ”Ada masukan dari joki sebelumnya yang kurang pas. Atas saran si joki aku tambahin balancer jadi 650 gram dari awalnya 500 gram. Eh, malah tambah nggak pas,” kilah Wawan yang ayah satu putra atas FU Solo-nya.
Riset ulang lagi.

DRAG BIKE 2014 BANJARNEGARA; KOREKSI RASIO NINJA OTD TEMBUS 7.182 DETIK, HUHUI.


Sempat dikeluhkan beberapa joki lantaran lintasan sempit dan sedikit menikung plus menurun di ujung lintasan. Tapi di Sport 2-Tak 155 cc TU alias Ninja Tune-Up justru cepat. Lima podium teratas bermain di 7,1-7,2 detik (hasil lomba) dalam Kapolres Cup Drag Bike Championship 2014 di Banjarnega, Jateng, 23 Maret.  

Seperti biasa dan memang sudah biasa kekuatan lama pada Ninja OTD, Ninja OP27 dan Ninja Majestic. Ya, mudah-mudahan sampeyan tidak bosan, sambil berdoa semoga kekuatan lebih merata lagi. Wkwkwk...  Menurut Muslih Wuri (Jogja) yang cetak best time 7.182 detik, bisa maksimal lantaran tetap fokus pada 200 meternya. Lepas finish baru bekerja keras. “Itu yang saya lakukan pada tenaga Ninja tune up,” kata Muslih yang kalem tapi beringas di atas motor itu.

Maklumlah di daerah Ninja TU disebut kelas para raja dan paling ditunggu. Selain kecepatannya, suaranya khas mesin 2-tak yang racing. Apalagi bau asapnya wangi dengan bahan bakar oktan tinggi dicampur oli racing. Huhui, cing.
Dwi Batank (Semarang) mampu cetak 7.196 detik sebenarnya sudah optimis mengunci kelas yang diikuti 20 starter ini. Tapi sayang, harapan itu pupus, setelah Muslih Wuri dengan percaya diri tinggi dengan mesin yang memang diunggulkan. “Karena memang kuncinya di percaya diri, tak usah risau ujung trek yang menikungt. Apalagi ada revisi rasio untuk meminimalisir sliding,” bilang Muslih yang diangguki Nugroho alias Potter sebagai juru korek.
Rasio gigi 1 dan 2 direvisi. Saat ini pakai 17/30 (1) dan 19/26 (2). Jika cerita tidak terlalu banyak sliding, reduksi gigi ini lebih closeatau nyambung dari gigi satu kedua. Ya, otomatis hitungannya lebih berat dari yang terdahulu!

DRAG BIKE 2014; JOKI CEWEK TREK LURUS, NAMANYA BIBIT EKA


Jangan dulu tanya soal kemampuan, masih belum setara Monita Wijaya (Jogja), Pupud Cempluk (Sragen) dan Sabrina Sameh. Tapi soal mencuri perhatian, cewek dengan spesifikasi 163 cm/53 Kg ini.
Coba tanya pada yang hadir di Kapolres Cup Drag Bike Championship (seri 1) di Banjarnegara, Jateng (23/3) lalu. Apalagi cewek yang punya nama lengkap Bibit Eka Andiah Riya Buana ini sempat mengeyam sekolah calon pramugari. “Saat ini aku lebih suka dengan dunia racing, memang tak mudah dan butuh perjuangan. Hendra Kecil adalah inspirasiku,” kata Bibit, begitu dara kelahiran 3 April 1995 ini akrab disapa.

Oh pantes, kemarin nempel Hendra  terus. Katanya dari dulu doi suka nonton balap. Kali ini ada kesempatan untuk ikut jadi pembalapnya. “Skill dan fighting spiritnya yang aku suka,” puji Bibit yang memang asli bibit joki cewek Banjarnegara itu. Oh ya, Bibit ngaku masih jomblo, loh. Di event kemarin coba ikut kelas braket 9 detik dengan spek motor FU standart. Masih jauh, time-nya 11 detik.
Cerita lebih dalam, dari semua kelas yang dilombakan pemilik ‘superbowl’ 38A ini paling suka dengan spek Ninja rangka standart. Iya, seperti Ninja milik Harlan Jaya Motor (Salatiga) yang diajak foto bareng doi. Baginya, ini seperti sosok lelaki yang cooldari luar tapi gahar bila sudah  diajak main.
Main apaan? “Kebayang deh, dinaiki, dijepit, digoyang-goyang dikit kalo udah siap baru baru dibetot habis. Pastinya, tidak jump start! Kalo itu mah, nggak bikin puas,” bisik Bibit yang bikin jantung reporter dag-dig-dug serrr.

DRAG BIKE 2014; MERAPI VS GAS POL, SAMA-SAMA AKTIF!


Dikabarkan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, status Gunung Merapi sekarang ini aktif normal. Pada saat sama portal terima pemberitahuan pada 5 April 2014 akan diselenggarakan VSC Drag Nite Race di Pantai Depok, Parangtritis, Jogja.  Tetanggaan tuh...
Berarti Gunung Merapi dan gas pol seputaran Jogja dan Jateng sama-sama aktif. Ya, podowae panas. Aan alias Andoex kliker dari tim OP 27 Jogja juga bercerita, korek mengorek masih jalan seperti normal. “Bahkan ini lagi ngidam Yamaha Touch. Soal realisasi entah kapan, itu lagi dikejar. Hehe,” kekeh Aan yang memang kondang di sport 2-tak itu.
Pergerakan yang dilakukan Monita Fans Club (MFC) sama saja yang memang bermarkas di Jogja yang dekat-dekat dengan Merapi. Bahkan, baru lalu MFC bersama tim Pengprov IMI Jogja sudah audisi dengan Gusti Kanjeng Ratu Hemas, permaisuri Jogja.
“Beliau adalah pelindung MFC dan ibu dari anak-anak MFC. Pesan beliau tetap semangat kejar prestasi, terus maju sebagai pembalap putri yang profesional,” sebut Permadi, tokoh di balik komunitas joki cewek yang segera akan melaunching berbarengan dengan hari Kartini 21 April mendatang.
Semoga semua tetap aman terkendali, dan 5 April mendatang tetap jadi gaspol di Pantai Depok. Akan ada 19 kelas yang dilombakan, info pendaftaran lebih lengkap silahkan hubungi 0811283737 (Venture Sport Club ).

DRAG BIKE 2014; NINJA RANGKA STANDART, NAIK 0,7-0,8 DETIK, TERTOLONG REGULASI?


Penajaman waktu drastis ukuran riset di kelas tersebut berkembang.  Ninja Rangka Standar (NRS) atau Sport 150 cc Rangka Standar yang  terus melaju catatan waktunya. Berarti, kutak-katiknya berhasil dibanding kelas lain di drag bike Indonesia. Sejak hadir  2010-an hingga 2014 ini, ia naik kisaran 0,7-0,8 detik.
Bukan perkara gampang dan gampang-gampang susah untuk menajamkan time. Jangankan 0.7 detik, 0,2 detik saja di jarak 200 meter, sunggung bikin otak mekanik dan dana pemodal tumpah. “Saya melihat, pesatnya catatan di NRS lantaran berubahnya regulasi dari tahun ke tahun. Regulasi berubah, riset juga jalan,” jelas Rangga Aditya, bos Kolor Ijo Racing Team dari Nganjuk, Jawa Timur.

Dicontohkan awal munculnya kelas ini masih pakai pengapian standar, knalpot standar bobok, dan kapasitas  maksimal 150 cc. Saat itu best time 8.0 detik itu sudah istimewa. Bandingkan dengan sekarang pengapian bebas, cuma magnet standart dan itu pun boleh dibubut bagian luar, knalpot bebas, membran bebes.
Wajar  NRS sekarang bisa 7,3-7,4 detik. Lantaran speknya sudah tipis dengan Ninja Tune-Up 155 cc, beda rangka doang. “Pertama diadakan kelas ini aku langsung podium. Seingatku catatan saat itu tu 7,9 detik dilintasan Stadion Maguwoharjo, Jogja,” kenang Eko Chodox yang memperkuat Abirawa GM.
Begitunya, menurut joki kawakan asal Semarang itu semua tak lepas dari tahapan riset yang dilakukan mekanik. Mekanik makin pintar,  ambil contoh mapping pengapian dan dial untuk semua timing porting. Berapa tahun lalu, boleh jadi belum familiar dengan metoda ini. 
“Fokus riset yang dilakukan tak jauh dari kompresi, exsos dan hitungan rasio yang selalu mengikuti power motor. Regulasi memang beda, tapi tanpa ketekunan riset apa artinya,” yakin Nugroho alias Potter dari OTD Racing Team Jogja yang garapannya sudah bermain 7.3 detik.
Ke depan kelas ini tetap terus diminati. Selain punya gengsi, komunitasnya juga menyebar. Makanya, tiap kali gelaran Kejurda Jateng dan Jogja, konsisten mendulang starter di atas 20. Makanya, di event Trendypromo Mandira, kelas ini dibagi seeded dan pemula untuk event 2014.
Singkatnya regulasi dan riset bikin kelas ini terus bergerak meriah! Tapi ingat, jangan kelewat batas alias jangan jor-joran agar tetap terjangkau, ya murah gitu loh. Karena dianggap murah, bikin NRS jadi rame.

LAUNCHING TIM MOTOSPORT YAMAHA INDONESIA 2013, BERSATU UNTUK MENANG

        

     Tema Motosport Yamaha adalah Bersatu Untuk Menang. "Semua lini di tim motosport Yamaha harus gotong royong untuk mengulang sukses tahun-tahun sebelumnyaTahun ini harus lebih baik," ujar Dyonsius Beti, selaku Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pada sambutan launching Tim Motosport Yamaha Indonesia  di Gedung Utama PT. Yamaha Indomesia Motor Manufacturing, Pulo Gadung, Jakarta Timur, 28 Februari.
        Beda dengan yang dulu-dulu Yamaha Jupiter Z versi karbu sulit ditandingi lantaran torsi bagus dan sasis agresif. Maksudnya mesin karbu sudah mulai ditinggalkan. Maka masuk 2013 ini Yamaha menggunakan teknologi injeksi di balap motor. Soal lincahnya sudah jaminan. Tapi, ke depan tentu injeksinya yang harus dijawab lewat All New Jupiter Z1 Racing. Ya dijawab dengan pengetahuan teknologi terbaru di balap motor Indonesia, brosist.


      Jupiter Z1 Racing proyeknya diserahkan langsung pada insiyur Jepang.  "Lihat nanti sepesat apa riset dari Yamaha Jupiter Z1 di lintasan," jelas  Supriyanto yang menjabat Motosport Manager YIMM. Doski juga mengabarkan riset terus berjalan pada Z1 di Sentul Kecil setelah dipergokimaniakmotor.com, minggu lalu.
   Proyek Jupiter Z1 awal-awalnya masih beberapa tim IndoPrix yang akan menggunakannya. Bila progressnya cepat dan adaptasi mekanik juga bagus, teknologinya akan disebar ke balap motor yang strukturnya di bawah. Misalnya, MotoPrix, Kejurda, Klub Event dan terakhir adalah one make race Yamaha yang lebih dikenal Yamaha Cup Race.
        Itu pula yang terlebih dulu di singgung Yutaka Terada, selaku Marketing Director PT YIMM. "Yamaha sangat fokus untuk mengangkat jenjang pembalap Indonesia ke level balapan yang lebih tinggi, MotoGP," kata Yutaka-san dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata yang diiringi perkenalan formasi tim motorsport Yamaha yang baru.Makanya, jangan main-main dengan balap bebek. Bebek adalah warisan balap motor Melayu. Di pasar ini pabrikan ikut bermain. Maka jenjang balapnya ada pada produsen?  "Di Yamaha jenjangkarier terbuka untuk para pembalap Indonesia berkiprah di MotoGP. Yamaha Tech 3 menjanjikanjok-nya  dari Moto3, Moto2 dan MotoGP untuk para rider berbakat," ujar Dyon yang diiringi tepuk tangan meriah dari audiens yang merupakan pembalap dan tim yang disuport Yamaha.

IRC Keluarjan Slick dan wet tire

Slick tire atau ban botak tapi sangat ngegrip, karena punya kompon khusus yang bisa menyatu dengan aspal di saat kering. Terus wet tire, ban yang profilnya dibikin sanggup mengalirkan airke depan, belakang dan samping. Tentu saja di lintasan basah yang dijejaknya, emang di kamar mandi? Dia sering disebut ban basah atau ban hujan. Keduanya, lajim terdengar di arena balap.

PT Gajah Tunggal yang membawahi IRC rupanya diam-diam menguji kedua ban ini di sirkuit Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, 5 hari penuh.  Ini dipergoki lewat mata-mata canggih portal ini dari lokasi. Ternyata, eh, karena mereka sudah ada sejak 3 Maret dan rencana berakhir 7 Maret 2013. “Waduh kami belum tahu. Memang ada rencana kedua ban itu akan dihadirkan, tapi soal test, belum tahu,” jelas Yanto Gondrong, koordinator event IRC dari markasnya.
Nggak papa, tapi spionase portal ini memang canggih. Dia mengendap-endap di ilalang Kenjeran yang terkenal banyak kobranya. Buktinya, bisa dijelaskan dengan detil proses uji coba tersebut. Pembalap test-nya Hokky Krisdianto dari RPM Racing yang pakai Yamaha. Terus ada enam orang yang berpakaian biru-putih khas IRC. Tiga orang kulitnya seperti petani, eh, maaf, karena sering terbakar matahari, pasti orang IRC Indonesia. Tiga lainnya kontras dari mereka, bermata sipit dan kulit kinclong seperti penjajah yang menggantikan Belanda. Ya, itu pasti dari IRC Jepang.
Hari pertama atau 3 Maret, Kenjeran hujan. Kebetulan, sekalian test wet race. Katanya sih hasilnya memuaskan. Sama juga dengan hari kedua yang terik, slick yang diuji, lagi-lagi sangat luar biasa. Hari terkahir atau tulisan ini sedang diketik, coba daya tahan. Wah, lengkap bangat ini mata-mata melaporkan. Jangan-jangan termasuk yang pakai baju putih biru juga. Sayang, mata-matanya tidak membawa stopwatch seperti James Bond. Dia hanya bawa mata keranjang ke sana. Hehe.
Terutama slick lebih siap. Langsung dipakai di IRS Sentul, akhir Maret ini karena bebas penggunaan ban balapnya. Termasuk boleh coba di drag bike. Sedang  IRC sebagai official tire di IndoPrix (IP) harus konsultasi dulu dengan pengatur regulasinya. Sebab, IP punya aturan dilarang menggunakan slick compound. Karena model ban seperti itu terlalu enak buat pembalap. Tutup mata saja pembalapnya bisa finish. Ah, yang benar tuh tulisan??? Tutup mata kok ikut balap, emang freestyle???
Buktinya  catatan Hokky sangat tajam, jam, jam di Kenjeran. Katanya sih bisa melewati catatannya sendiri dan rekor Kenjeran yang bermain 39.2 detik di IP125. “Pengereman bisa dekat tikungan. Gas motor bisa cepat dibuka. Di tikungan bisa lebih miring. Pokoknya enak. Motor yang buat coba ini apa adanya, maklum bukan setting balap benaran. Tapi bisa konsisten 39 detik bersih. Tapi, jangan bilang dari saya ya bocorannya,” jelas Hokky dengan senyum-seyum lewat bbm, itu lho lambang orang senyum, bukan dia yang senyum dan mana kelihatan di Kenjeran sana.